Jokowi Jadi Salah Satu Pembicara Utama di KTT G20
Joko Widodo ikut menghadiri KTT G20 di China, 4-5 September 2016. cnn

Jokowi Jadi Salah Satu Pembicara Utama di KTT G20

Senin, 05 September 2016|09:34:41 WIB




RADARRIAUNET.COM - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hangzhou, China. Kantor berita lokal melaporkan, Jokowi termasuk pembicara utama sesi ke-dua pertemuan yang dihadiri 36 kepala negara itu.

KTT G20 sendiri diselenggarakan pada Minggu (4/9) sampai Senin (5/9). Jokowi kebagian berbicara di hari ke-dua. Ia harus bicara soal tiga pilar yang diusung sebagai topik utama KTT G20 tahun ini: inovasi, revolusi industri baru, dan ekonomi digital.

Tiga pilar itu akan diterjemahkan ke dalam lima sesi yang dibahas selama dua hari KTT berlangsung.

Itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada media yang menyerti kunjungan Jokowi ke China. Di sesi pertama Jokowi juga bicara, tapi bukan sebagai yang utama.

Meski begitu ia terlihat berfoto bersama jajaran kepala negara lainnya pada seremoni pembukaan di Hangzhou International Expo Center (HIEC) dan berada di baris terdepan.

Ia berdiri nomor dua dari kanan, berdampingan dengan Presiden Argentina Mauricio Macri dan Enrique Pena Nieto. Di belakangnya ada Wakil Perdana Menteri ke-dua dan Menteri Pertahanan Arab Saudi Wakil Putra Mahkota Muhammad bin Salman Alu Saud serta PM Inggris Theresa May.

Sementara Presiden Xi Jinping berada di tengah depan, bersebelahan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel yang bersebelahan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Retno menerangkan, dalam KTT G20 juga akan dilakukan komunikasi gabungan menyangkut pertemuan sebelumnya. Ada pula 36 agreed document dan lima ministrial statement. "Jadi dalam setahun terakhir ini ada paling tidak lima pertemuan," katanya, yang mendampingi Jokowi.

Sebelum menghadiri pembukaan G20 Jokowi diketahui melakukan kunjungan ke kantor perusahaan telepon pintar terbesar ke-tiga dunia, Huawei. Jokowi bertemu pemimpin Huawei Technologies dan membahas kemungkinan kerja sama yang bisa dilakukan dengan Indonesia.

Menurut Retno, kerja sama yang paling mungkin adalah bidang pendidikan kejuruan di Research Centers yang dimiliki Huawei di China, Eropa, maupun AS. Sejauh ini Huawei sudah bekerja sama dengan enam universitas besar di Indonesia.

Retno menambahkan, Indonesia juga berencana bekerja sama dengan Huawei dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta.


cnn/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE