RADARRIAUNET.COM - Komisaris Jenderal Budi Gunawan secara resmi telah dicalonkan menjadi Kepala Badan Intelijen Negara. Jika nanti ia terpilih, maka jabatan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia akan lowong. Sejumlah perwira tinggi dinilai pantas untuk menjadi orang nomor dua di tubuh Korps Bhayangkara.
Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, terdapat beberapa jenderal bintang tiga (komisaris jenderal) yang berpeluang mengisi posisi yang ditinggalkan Budi.
Mereka adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Suhardi Alius, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Dwi Priyatno, Kepala Badan Pemeliharaan Polri Komjen Putut Eko Bayu Seno, Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono dan Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Syafruddin.
Satu lagi jenderal bintang tiga Polri yakni Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri Komisaris Jenderal Noer Ali, namun sebentar lagi bakal pensiun.
Ketua DPR Ade Komarudin menilai pengisian jabatan Wakapolri merupakan kewenangan penuh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, nama-nama perwira tinggi Polri dinilai memiliki peluang yang sama.
Namun, secara khusus Ade menilai nama Kalemdikpol Komjen Syafrudin, layak menggantikan posisi Budi Gunawan sebagai Wakapolri.
"(Syafruddin) bagus, dia layak sekali," kata Ade singkat saat ditanya calon pengganti Budi Gunawan, di Gedung DPR, Jumat (2/9).
Meski demikian, Ade menegaskan tak mau ikut campur dalam pengangkatan pendamping Tito. "Itu urusan internal kepolisian dong, yang teken Pak Tito," ujarnya.
Syafruddin merupakan jenderal bintang tiga jebolan Akademi Kepolisian angkatan 1985. Secara angkatan, dua jenderal lain yakni Kabareskim Ari Dono dan Kepala BNPT Suhardi Alius juga merupakan lulusan di tahun yang sama.
Sedangkan, Kepala BNN Budi Waseso dan Kabarhakam Putu Bayu Eko Seno merupakan lulusan Akpol '84. Di sisi lain, Irwasum Dwi Priyatno merupakan yang paling tua karena merupakan lulusan Akpol '82. Sementara Noer Ali lulusan Akpol 1981.
Sejak resmi menjabat sebagai Kapolri, isu pergantian Wakapolri sudah santer terdengar. Hal ini lantaran isu perbedaan angkatan yang terlampau jauh antara Tito lulusan tahun 1987 dan Budi Gunawan yang merupakan lulusan tahun 1983.
Di samping itu, Budi yang sempat diusulkan Kompolnas menjadi calon Kapolri akhirnya harus rela menyerahkan jabatan itu kepada Tito. Hal-hal ini menimbulkan spekulasi pergantian Wakapolri seiring mencuatnya isu Budi Gunawan menduduki posisi baru sebagai Kepala BIN.
Tito sendiri pernah berujar belum memikirkan calon pendampingnya saat ditanyakan jelang uji kelayakan dan kepatutan dirinya di parlemen. Saat itu, ia mengaku tengah fokus mempersiapkan untuk menghadapi uji kelayakan dan kepatutan.
cnn/radarriaunet.com