Sabtu, 22 Agustus 2015|11:13:17 WIB
Jakarta (RRN) - PT Unilever Indonesia, Tbk meluncurkan kampanye brightFuture (yang sebelumnya bernama Project Sunlight). Kali ini, kampanye menyoroti isu perubahan iklim yang menjadi tantangan bagi masyarakat dan generasi mendatang.
WWF mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam kampanye kali ini dengan cara melindungi satu juta pohon di Indonesia dan Brazil dengan bergabung di www.brightfuture.unilever.co.id.
Governance and Corporate Affairs Director PT Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan, kampanye ini merupakan perwujudan Unilever Sustainable Living Plan (USLP) yang bertujuan mengajak jutaan orang di seluruh dunia untuk mewujudkan hari esok yang lebih cerah bagi anak-anak dan generasi mendatang, dengan menerapkan cara hidup yang lebih lestari (sustainable) dengan menginspirasi masyarakat melakukan tindakan nyata.
Perubahan iklim selama satu abad terakhir telah menyebabkan kenaikan suhu global rata-rata sebesar 1°C1 dan banyak dampak nyata yang diakibatkan seperti mencairnya lapisan es, meningkatnya permukaan laut hingga 17 cm, serta terjadinya banyak cuaca ekstrim yang merugikan seperti kekeringan parah, curah hujan yang berlebih, banjir serta gelombang panas.
Maria Dewantini Dwianto selaku Head of Corporate Communications PT Unilever Indonesia, Tbk. menjelaskan pihaknya menyadari bahwa perubahan iklim merupakan salah satu tantangan besar bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
"Nantinya melalui dukungan yang terkumpul tersebut, Unilever bersama WWF akan mewakili masyarakat untuk melindungi 1 juta pohon di Indonesia dan Brazil," kata Maria.
Marketing Director WWF Indonesia, Devy Suradji mengatakan, tingginya laju deforestasi merupakan salah satu penyebab yang memperburuk perubahan iklim. Diperkirakan, lebih dari 170 juta hektar hutan akan hilang sepanjang 2010-2030.
“Indonesia dan Brazil tercatat yang memiliki laju deforestasi tertinggi. Hal ini juga yang mendasari kami menjalankan program perlindungan hutan bersama Unilever. Khusus di Indonesia, program perlindungan hutan akan dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat,” tandasnya.
NTB merupakan bagian dari Kepulauan Sunda Kecil (Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba dan Flores) yang rentan terhadap perubahan muka air laut akibat perubahan iklim. Angka rata-rata 25-30 ribu hektar per tahun sudah sangat mengkhawatirkan mengingat keberadaan hutan di NTB sebagai bagian dari provinsi kepulauan sangat penting sebagai daerah tangkpan air utama bagi hampir 5 juta juwa penduduk. Saat ini, tutupan hutan yang ada dalam kondisi bagus di NTB hanya tersisa 48 persen.
Kerjasama Unilever untuk melakukan perlindungan pohon di daerah NTB akan dilaksanakan di Kawasan Hutan Lindung Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.
"Kami menyambut dengan baik program perlindungan hutan oleh Unilever dan WWF melalui brightFuture. Banyak sekali manfaat yang nantinya kami rasakan, tidak hanya penduduk sekitar tetapi juga masyarakat di Kabupaten Lombok Barat karena hutan Sesaot merupakan daerah yang sangat penting dalam menunjang kebutuhan irigasi dan air minum,” ungkapnya.
Unilever juga turut menggandeng sosok inspirasional David Immanuel Sihombing, karyawan PT Unilever Indonesia, Tbk yang juga merupakan aktivis lingkungan untuk membantu menyebarluaskan kampanye ini. Kepeduliannya terhadap lingkungan membawa David berkesempatan untuk bertemu mantan wakil presiden Amerika Serikat Al Gore untuk mewakili Indonesia dalam “Climate Reality Leadership Corp” pada 2012 lalu.
David juga pernah mendapatkan penghargaan United States Pacific Command for Excellence oleh Amerika Serikat, serta pernah menjadi delegasi untuk program Indonesia-UNESCO “1st Asia Pacific Youth Caravan” di Korea pada tahun 2011.
“Sebagai generasi muda, saya senang sekali bisa terlibat secara aktif dalam kampanye ini. Bumi kita hanya satu dan saya percaya setiap langkah kecil yang kita lakukan mampu menciptakan masa depan yang cerah bukan hanya untuk kita tapi juga bagi generasi mendatang”, ungkap David. (mtvn)