RADARRIAUNET.COM - Kementerian Dalam Negeri mengakui sulitnya melakukan perekaman data e-KTP warga di Papua. Menurut Direktur Jenderal Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil Zudan Arif Fakrulloh, terdapat dua faktor penyebab kesulitan di daerah tersebut.
Geografis menjadi faktor pertama yang menjadi penghambat perekaman data e-KTP di Papua. Di Papua masih banyak terdapat hutan dan infrastruktur jalan yang kurang memadai.
Selain geografis, faktor kedua yang menghambat perekaman data e-KTP adalah terbatasnya pasokan listrik. Zudan berkata, perekaman data e-KTP pasti terhambat jika pasokan listrik tidak stabil.
"Memang Papua ini perlu perhatian khusus karena juga masalah listrik selain geografisnya sulit. Kalau tidak ada listrik alat (perekam) tidak menyala," ujar Zudan.
Pemakaian genset kala pasokan listrik terhambat diakui bisa menjadi solusi. Namun, Zudan berkata bahwa alat perekaman e-KTP akan gampang rusak jika digunakan di kawasan yang pasokan listriknya tidak stabil.
Sebelumnya Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Provinsi Papua Yan Piet menyatakan, baru 20 persen warga Papua yang terekam datanya di e-KTP.
Menurut Yan, minimnya perekaman data e-KTP untuk warga Papua karena jarak antar wilayah yang sangat jauh serta kondisi geografis.
"Dari jumlah 882.309 orang yang sudah melakukan perekaman e-KTP tersebut, paling banyak terdapat di Kota Jayapura yaitu sebanyak 79.157 orang dan paling sedikit di Kabupaten Deiyai yaitu 327 orang," kata Yan di Jayapura.
Total ada 2,21 juta warga Papua yang datanya belum terekam di e-KTP dari 3,1 juta jiwa yang sudah wajib memiliki KTP.
Kemdagri telah meminta masyarakat yang belum merekam datanya di e-KTP segera melakukannya. Perekaman data bertujuan agar ada sistem data tunggal penduduk.
Selain itu, dengan direkamnya semua data di e-KTP, bisa membuka peluang untuk pemungutan suara secara elektronik pada Pemilu 2019.
Saat ini tercatat ada 22 juta penduduk yang belum merekam datanya di e-KTP. Meski memberi tenggat hingga 30 September, namun Kementerian Dalam Negeri masih membuka kemungkinan untuk memperlonggar waktu perekaman data ini.
cnn/radarriaunet.com