Rabu, 24 Agustus 2016|09:37:00 WIB
RADARRIAUNET.COM - Nyeri saat datang bulan biasa dialami oleh setiap wanita. Pada wanita yang mengalami endometriosis, nyeri yang dialami bisa amat parah. Karena sulit dikenali, kondisi nyeri akibat endometriosis pun kerap membuat wanita depresi.
"Pasien yang nyeri (akibat endometriosis) ini kasihan sekali, karena banyak yang depresi. Setiap periksa ke dokter selalu dibilang tidak ada apa-apa padahal sakit banget, dan kalau minum obat hanya sementara, nanti sakit lagi," tutur dr Herbert Situmorang dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
dr Herbert menambahkan ada beberapa penyebab nyeri akibat endometriosis seperti kerusakan jaringan dan kelainan saraf. Hal itu ia sampaikan di sela-sela simposium Penatalaksanaan Terkini Perdarahan Uterus Abnormal dan Infertilitas yang digelar HIFERI (Himpunan Endokrinologi-Reproduksi dan fertilitas Indonesia) Jaya di RSUP Persahabatan, Jalan Persahabatan Raya No 1, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (21/8/2016).
"Endometriosis dapat menyebabkan kerusakan jaringan karena endometriosis melakukan pelengketan pada organ sekitar. Misal organ sekitar usus akan tarik-menarik padahal seharusnya bergerak rileks, itu sakitnya luar biasa," sambung dr Herbert.
Sedangkan, penyebab nyeri tak tertahankan akibat endometriosis lainnya adalah nyeri akibat kelainan saraf atau neuropathic pain. Nyeri akibat kelainan saraf ini tidak dapat disembuhkan dengan obat penahan nyeri karena saraf mengirimkan sinyal nyeri ke otak walaupun tidak ada rangsangan sakit. Pada beberapa orang, nyeri ini dialami sebelum datangnya haid dan dapat dianggap sebagai nyeri yang sudah kronis.
"Sebenarnya rasa nyeri berasal dari persepsi, dan ada beberapa orang ada yang dapat memblok rasa nyeri di otak. Nyeri jangan dibiarkan, begitu sudah kronis akan sulit (ditangani). Bahkan, jika sudah dioperasi bisa saja nyeri tersebut masih ada," imbuh dr Herbert.
dtc/fn/radarriaunet.com