Pengamat Sebut Dinamika Politik Pilkada DKI Memperlihatkan Politik Ketakutan
Peneliti Senior Para Syndicate, Toto Sugiarto di Kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (3/6/2016). kcm

Pengamat Sebut Dinamika Politik Pilkada DKI Memperlihatkan Politik Ketakutan

Sabtu, 13 Agustus 2016|14:45:36 WIB




RADARRIAUNET.COM - Pengamat politik dari Statesmanship & Political Campaign (PARA Syndicate) Toto Sugiarto menilai dinamika politik menjelang Pilkada DKI Jakarta menampakan politik ketakutan.
 
Itu, kata dia, tampak dari langkah politik yang diputuskan para elit. Politik yang kental dengan kepentingan sangat jelas terlihat dalam setiap manuver yang dilakukan.
 
"Pertama, Ahok, langkahnya yang saat pertama bicara akan maju lewat perseorangan ternyata kemudian berpindah ke jalur parpol padahal ia sudah mendapatkan fotocopy KTP (Kartu Tanda Penduduk) pendukung yang jauh melebihi syarat minimal," ujar Toto saat dihubungi, Jumat (12/8/2016).
 
Padahal, kata Toto, sebelumnya Ahok memilih bersaing melalui jalur perseorangan karena takut tidak akan didukung parpol. Tapi kemudian, lanjut dia, mantan Bupati Belitung Timur itu memutuskan sebaliknya. Maju via jalur parpol lantaran takut gagal pada verifikasi dukungan KTP untuk calon perseorangan.
 
Menurut Toto, langkah "zig-zag" Ahok itu menggambarkan ketakutan. "Kedua, parpol-parpol juga menggambarkan ketakutan. Koalisi asal-asalan tujuh parpol yang kemudian layu sebelum berkembang memperlihatkan ketakutan itu," kata Toto.
 
Menurut Toto, parpol yang takut kalah berupaya mengumpulkan kekuatan semaksimal mungkin. Padahal, lanjut dia, dalam pilkada yang menentukan kemenangan bukanlah jumlah partai pengusung dan pendukung, melainkan figur calon.
 
"Parpol-parpol ini ketakutan pada tokoh yg menurut mereka amat kuat sehingga perlu dikepung sementara itu, si kuat juga sebenarnya ketakutan. Jadi, yang mengemuka pada Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah bentuk politik ketakutan," kata dia.
 
Seperti diketahui, tujuh partai politik membentuk "Koalisi Kekeluargaan" untuk menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017. Tujuh partai politik itu yakni PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PKB, dan PAN. "Hari ini pertemuan yaitu koalisi keluarga. Nama koalisi kami adalah koalisi kekeluargaan dari tujuh partai," kata Ketua DPW PAN, Eko Patrio, Jakarta, Senin. 
 
 
teu/kcm/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NASIONAL

MORE

MOST POPULAR ARTICLE