Menteri Rini Restui PLN Boyong Saham PGE
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno merestui aksi tersebut demi percepatan pengembangan energi listrik panas bumi di Indonesia. cnn

Menteri Rini Restui PLN Boyong Saham PGE

Sabtu, 13 Agustus 2016|09:30:13 WIB




RADARRIAUNET.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberikan restu pada PT PLN untuk menyuntikkan modal kepada anak usaha PT Pertamina di bidang energi panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Hal itu dilakukan demi percepatan pengembangan energi listrik panas bumi di Indonesia.
 
“Saya menekankan supaya lebih cepat pengembangan (PGE) saya ingin dorong karena geotermal itu energi bersih, energi yang terbarukan. Jadi kami dorong supaya lebih cepat geraknya,” tutur Rini saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (12/8).
 
Rini mengungkapkan, PLN hanya akan mencaplok sebagian kepemilikan Pertamina di PGE. Dengan demikian, komposisi kepemilikan PGE 50 persen akan berada di Pertamina sementara sisanya menjadi milik PLN.
 
Menurut Rini, duo antara PLN dan Pertamina akan mempercepat berkembangnya PGE mengingat masing-masing memiliki keunggulan. Pertamina unggul dalam hal pengeboran (drilling) dan eksplorasi sementara PLN unggul dalam hal transmisi, distribusi, dan pemasaran energi listrik.
 
“Jadi PGE tetap bagian dari Pertamina. Jangan lupa, PLN juga tidak bisa sendiri karena dalam drilling itu ahlinya Pertamina. Tapi jual listrik bukan ahlinya Pertamina. Pertamina ahlinya jual BBM. Karena itu kami tekankan (PGE) harus dikaitkan dengan PLN,”ujarnya.
 
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah Hidayat mengungkapkan, bergabungnya PLN ke PGE akan membuat PGE menjadi lebih besar. Hal itu bisa mempercepat pencapaian target pengembangan listrik panas bumi PGE sebesar 2700 megawatt (MW) pada 2025-2030 mendatang.
 
“Saat ini pengembangan listrik panas bumi PGE mungkin baru sepertiga (dari target),” ujarnya.
 
Secara terpisah, Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengaku masih menghitung besaran dan sumber dana yang akan disiapkan untuk menyuntikkan modal pada PGE.
 
“Besaran modalnya masih dihitung,” kata Sofyan.
 
Menurut Sofyan, PLN nantinya bisa membuat PGE semakin besar dan efisien. Hal itu diharapkan bisa menekan harga listrik panas bumi di pasar.
 
“Sekarang harga listrik panas bumi ada yang 11 (sen dolar AS per kWh), ada yang 13 (sen dolar AS per kWh). Harapannya bisa lebih rendah, siapa tahu bisa single digit,” ujarnya.
 
 
cnn/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE