Kamis, 20 Agustus 2015|14:37:28 WIB
Jakarta (RRN) - Peningkatan gairah seksual pada orang yang menderita Gangguan Bipolar (GB) bisa begitu ekstrem dan berdampak begitu buruk bagi penderitanya. Biasanya, pada saat itu GB sedang berada pada fase manik, saat di mana libido meningkat dan sikapnya menjadi terlalu bersemangat hingga perubahan penampilan yang begitu drastis.
Menurut dr. Natalia Widiasih, Sp.KJ (K) MPd.Ked, psikiater FKUI-RSCM, saat seminar media di Hotel Shangrila, Jakarta, pada beberapa kasus, peningkatan libido ini bisa memicu perilaku promuskuitas.
"Banyak gangguan bipolar saat fase manik hilang kendali sehingga mengakibatkan aktivitas seksual yang berlebihan," katanya di Jakarta, Rabu (19/08/2015).
Namun, kondisi ini seringkali diikuti dengan perasaan menyesal, malu dan sedih berkepanjangan saat orang GB memasuk fase remisi atau fase setelah manik itu terjadi. Penyesalan akibat aktivitas seksual yang seharusnya tidak terjadi tersebut akan mengakibatkan orang dengan GB masuk ke dalam fase depresi.
"Dampaknya akan sangat parah jika sudah masuk dalam fase depresi karena bisa menyebabkan orang menderita GB melakukan tindakan bunuh diri," kata dr. Lia.
Pada kesempatan yang sama dr. Ashwin Kandouw,SpKJ, psikiater Sanatorium Dharmawangsa mengemukakan bahwa, sebenarnya gejala Gangguan Bipolar saat libido meningkat itu bisa dideteksi dan masih dapat dicegah.
"Intinya, saat kalian melihat orang tersebut menderita GB dan tiba-tiba berubah drastis dengan penampilannya atau gayanya yang begitu mencolok bahkan mungkin sudah mulai bicara melantur segera bawa ke dokter untuk diobati, sebab itu tanda gairah dia sedang memuncak," saran dr. Ashwin.
dr. Ashwin juga melanjutkan bahwa secara farmakologik, pengobatan GB ditekankan untuk mencegah dan meredakan episode mania atau depresi yang efektif dalam jangka panjang agar tidak sampai pada tahap melakukan seks bebas.
"Selain itu, dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan untuk orang GB dan juga jangan pernah menghakimi penderita Gangguan Bipolar karena masyarakat perlu tahu bahwa semua yang dilakukannya itu diluar dari kendali orang tersebut," tambahnya.
Gangguan bipolar sendiri merupakan suatu gangguan jiwa yang bersifat episodik atau gangguan suasana perasaan yang dicirikan oleh adanya dua kutub ekstrem dari emosi (terlalu bahagia atau terlalu sedih). Biasanya GB menurut dr. Ashwin mulai menyerang seseorang saat remaja bahkan dewasa.
"Sayangnya, Gangguan Bipolar itu tidak bisa disembuhkan total suatu saat akan kembali kambuh entah itu kapan. Tapi, dengan melakukan pengobatan secara rutin serta pendamping orang profesional, presentase GB kambuh akan sangat kecil sekali," akhirnya. (mtvn/n)