Kamis, 20 Agustus 2015|12:08:34 WIB
PEKANBARU (RR) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru, mengungkapkan wilayah itu saat ini memiliki kekayaan situs cagar budaya sekitar 42 titik yang merupakan peninggalan kerajaan Melayu.
"Ini masih perkiraan karena lagi dilakukan kajian ilmiah untuk menyelidikinya," ungkap Kadisbudpar Pekanbaru, Hermanius, Rabu (19/8).
Hermanius menyebutkan, peninggalan neneng moyang Melayu jaman dulu di Pekanbaru terbilang banyak. Namun hingga saat ini belum bisa dipastikan kepemilikan aset budayanya. Karena belum ditetapkan dalam aturan dan peraturan pemerintah menjadi situs sejarah cagar budaya.
Karena itu untuk menuju kearah sana, kini pemko sudah mulai melakukan kajian ilmiah dengan melibatkan para arkeolog, sejarawan dan budayawan.
"Diperkirakan tahun depan akanditerbitkan SK walikota tentang situs cagar budaya ini," tuturnya Hermanis menjelaskan, sejauh ini memang sudah ada data perkiraan situs cagar alam yang dimiliki Pekanbaru, jumlahnya 42 titik. Namun jumlah ini masih bisa bertambah lagi jika dalam kajian ilmiah nanti ada temuan baru diduga bisa jadi mengandung sejarah.
"Sementara yang 42 ini walau belum dipatenkan tetap dikaji lagi kelayakan cagarnya," tuturnya.
Menurut Hermanius ke- 42 situs sejarah peninggalan Kerajaan Siak itu di antaranya, Komplek Makam Marhum Pekan yang berada dilokasi Masjid Raya Pekanbaru.
Disana ada makam pendiri Pekanbaru beserta kerabat Kerajaan Siak abad ke-18 dan Tapak awal Masjid Nur Alam Jalan Masjid Raya Pekanbaru.
Situs lainnya yakni Makam Datuk Tanah Datar, Makam Datuk Bandar Abdul Jalil Gubernur Provinsi Negeri Pekanbaru Kerajaan Siak, Rumah Tuan Qadi Sultan Siak H Zakaria bin Abu Bakar di Jalan Perdagangan, Jembatan Penyeberangan ke Tapak Jembatan Phontoon Caltex yang berfungsi sebagai buka tutup jembatan, serta Terminal tertua di Pekanbaru.
Selanjutnya yakni sumur tua Masjid Nur Alam yang dibangun bersamaan dengan Mesjid Nur Alam, dan mimbar Masjid Raya Pekanbaru yang merupakan salah satu dari empat mimbar masjid yang dibuat semasa Kerajaan Siak dengan keterangan tulisan Arab Melayu di bagian atasnya. (Mr24).