Bupati Kuansing Serahkan Bantuan dan Ikut Melayur Jalur di Koto Kombu
Bupati Kuansing Mursini melakukan kunjungan kerja ke Koto Kombu. rtc

Bupati Kuansing Serahkan Bantuan dan Ikut Melayur Jalur di Koto Kombu

Senin, 01 Agustus 2016|11:23:59 WIB




RADARRIAUNET.COM - Bupati Kuansing H Mursini, Rabu(27/7/16) melayur jalur "Sang Ratu Helmina Tuah Nagori" milik Desa Koto Kombu, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuansing.
 
Acara melayur jalur tersebut juga dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Kuansing dan sejumlah Kepala Dinas, Kepala Badan dan Kepala Kantor yang ada dijajaran Pemerintahan Kuansing. Selain itu juga turut hadir Wakil Ketua DPRD Kuansing Alhamra, dan anggota DPRD Kuansing Dapil IV Andi Manzauri dan H Hamzah Halim.
 
Bupati Mursini beserta rombongan tiba di lokasi acara sekitar pukul 20.30 Wib, Bupati disambut oleh sejumlah tokoh adat dan pemuka masyarakat setempat serta diiringi oleh merching band dari SD Negeri 04 Koto Kombu. Dalam penyambutan tersebut juga dimeriahkan dengan tarian persembahan dari putri-putri dari Desa setempat.
 
Dalam pidatonya, Bupati Mursini mengakui kekompakan masyarakat setempat dalam mewujudkan dan melestarikan budaya pacujalur ini sebagai warisan tadisi masyarakat Kuansing. Selain itu, Bupati Mursini juga mengakui, sejumlah prestasi yang pernah ditorehkan oleh jalur dari Desa Koto Kombu beberapa tahun lalu telah menjadi sebuah sejarah di gelanggang pacu jalur tradisional Di Teluk Kuantan. Namun, beberapa tahun belakangan ini, prestasi tersebut tidak pernah lagi tercapai. "Jalur-jalur dari Desa Koto Kombu ini pernah berprestasi seperti Jalur Terusan Sionggang Sati dan Jalur Siguntung Sati," sebut Mursini.
 
Oleh karena itu Mursini berharap agar Jalur baru "Sang Ratu Helmina Tuah Nagori" ini akan mengulangi prestasi lama yang pernah diukir. "Kalau bisa melebihi prestasi yang lalu," harap Mursini disambut tepuk tangan pengunjung.
 
Kata Mursini, untuk mencapai sebuah prestasi itu sangat dibutuhkan kekompakan dan semua elemen harus kompak. "Jika nanti tidak kompak, saya yakin tidak akan pernah berprestasi," Jelas Mursini.
 
Kata Mursini, pacujalur itu sendiri memiliki banyak makna yang terkandung didalamnya, yakni ada seni tari, kekompakan dan olahraga. "Ada banyak makna yang terkandung didalamnya, kita sebagai masyarakat Kuansing harus mengetahui makna tersebut dan meng implementasikannya dalam kehidupan sehari-hari," harapnya.
 
Berdasarkan pengamatan riauterkinicom kemarin malam, acara penyuluhan api pertama dilakukan oleh Bupati Kuansing H Mursini, Sekda Kuansing Muharman, Wakil Ketua DPRD Kuansing Alhamra, anggota DPRD Kuansing Andi Manzauri dan H Hamzah Halim. 
 
Serahkan Bantuan
Selain menghadiri acara melayur jalur baru "Sang Ratu Helmina Tuah Nagori" milik Desa Koto Kombu, Bupati Kuansing juga menyerahkan bantuan sebesar Rp 23,350 Juta kepada pengurus jalur. Bantuan tersebut kata Bupati Mursini merupakan sumbangan yang dikumpulkan dari sejumlah pejabat yang ada dilingkungan pemerintahan Kuansing yang nilainya berpariasi. "Jadi total keseluruhannya Rp23,350 juta, semoga sumbangan ini diharapkan bisa membantu pihak pengurus jalur dalam meringankan pembiayaan nantinya," kata Bupati Mursini.
 
Mursini menyebutkan, sumbangan pribadi Mursini sebesar Rp5 juta, sedangkan wakil Bupati Kuansing H Halim sebesar Rp5 juta. "Malam ini wakil bupati tidak bisa hadir bersama-sama kita karena menghadiri pertemuan di NTT Kupang, jadi beliau juga memberikan sumbangan sebesar Rp5 juta," kata Mursini saat memberikan arahan dihadapan masyarakat setempat.
 
Sumbangan sebanyak itu diterima langsung oleh Hendrianto selaku Ketua Umum Jalur Desa Koto Kombu. Selain jajaran eksekutif yang membantu pembiayaan jalur tersebut, anggota legislatif Dapil IV Andi Manzauri juga membantu sebesar Rp2 juta dan Hamzah Halim sebesar Rp3 juta. Selain itu juga ada bantuan dari sejumlah pengunjung yang hadir kemarin malam sebesar Rp 5 juta. "Jadi total sumbangan pembiayaan jalur yang terkumpul sebesar Rp28,350 juta," kata Ketua Umum Jalur desa setempat, Hendrianto.
 
Sementara itu, Hendrianto dalam pidatonya menyebutkan, untuk pembuatan jalur baru tersebut dari awal pembuatan hingga rampung dibutuhkan biaya sebesar Rp 83 juta. Sementara dana yang baru dimiliki oleh pengurus jalur hanya sebesar Rp17, 5 juta yang meliputi sumbangan dari dirinya sendiri sebesar Rp7 juta dan sumbangan dari Datuk Sirajo sebesar Rp8 juta ditambah kas desa sebesar Rp1,5 juta dan sumbangan masyarakat setempat sebesar Rp1 juta. Jadi jika ditotalkan keseluruhannya dana yang terkumpul sebesar Rp45,850 juta. "Jadi masih ada kekurangan dana sebesar Rp37,150 juta. Jalur Sebagai Media Pemersatu Masyarakat.
 
Diakhir pidatonya, Hendrianto menyebutkan, pembuatan jalur baru ini merupakan upaya untuk mempersatukan masyarakat setempat yang sebelumnya sempat terkotak-kotak pasca Pilkada Kuansing tempo hari.  "Akibat berbeda pilihan masyarakat telah terkotak-kotak. Kondisi seperti ini sangat tidak menyenangkan kami. Dan kami berupaya untuk mempersatukan kembali," kata dia.
 
Ternyata kata dia, dengan adanya pembuatan jalur baru ini ternyata masyarakat setempat telah kembali bangkit dan tidak lagi membicarakan perbedaan, tapi mengemukakan persamaan. "Alhamdulillah kini masyarakat telah kompak, bahkan sangat kompak, semoga dengan adanya jalur baru ini dapat mengukir prestasi seperti sebelumya," tutup Hendrianto.
 
 
teu/rtc/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE