RADARRIAUNET.COM - Pawai Budaya, Sabtu (30/7/16) sempena peringatan Hari Jadi Bengkalis ke-504 berlangsung meriah. Kegiatan ini sedikitnya diikuti sekitar belasan ribu warga terdiri dari paguyuban dan elemen masyarakat serta pelajar. Meskipun sempat diterpa panas terik, peserta tampak antusias.
Dari pantauan di lapangan, pawai budaya tersebut langsung lepas Bupati Bengkalis Amril Mukminin didampingi Ketua DPRD Bengkalis Heru Wahyudi, Anggota DPRD Provinsi Riau Abdul Fatah, unsur Forkopimda Bengkalis, Tokoh Masyarakat dan undangan.
Pada barisan terdepan, marching band diikuti barisan peserta dari seluruh Paguyuban diantaranya Banjar, Bugis, Batak, Jawa, Sunda, Minang dan Tionghoa serta suku asli yang disertai berbagai ciri khas masing-masing dan atraksi.
Kemudian disusul utusan pelajar mahasiswa yang ada di Bengkalis. Rute pawai budaya dimulai dari Lapangan Tugu - Jalan Jenderal Sudirman - Cokro Aminoto - Gatot Soebroto- Jalan Antara- Jalan Ahmad Yani dan berakhir di Jalan Jenderal Sudirman, menarik perhatian warga untuk turut menyaksikan.
Dalam sambutannya, Amril Mukminin mengatakan kegiatan pawai budaya yang dilaksanakan sempena Hari Jadi Bengkalis ke-504 tahun 2016, menjadi ajang untuk melestarikan kekayaan khazanah budaya masyarakat berbilang suku yang ada di Kabupaten Bengkalis. Budaya yang menjadi bagian dari jati diri anak negeri. Selain untuk mengambil pelajaran dan hikmah dari sejarah masa lalu, peringatan Hari Jadi Bengkalis yang setiap tahunnya dirayakan, juga menjadikan keberagaman yang dimiliki sebagai pelangi kebersamaan. Karena itu, masa boleh berlalu, era boleh berganti, namun eksistensi dan keberagamaman budaya yang kita miliki, sampai kapanpun, karena apapun, dan oleh siapapun, harus dilestarikan.
“Keberagaman yang kita miliki itu, harus tetap menjadi terdepan dalam meningkatkan semangat dan kecintaan kepada negeri ini, kepada kekayaan khazanah budaya yang dimiliki. Kemudian, harus menjadi tameng pertama untuk menangkis dan menangkal dampak negatif budaya lain yang dapat mencabut akar budaya sebagai jati diri masyarakat di daerah ini,” ungkap Amril. Disela kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan pernyataan sikap 12 Suku sebagai wujud kesepahaman bersama untuk tidak membedakan ras suku, menjaga kerukunan, untuk membangun Kabupaten Bengkalis yang lebih baik.
teu/rtc/radarriaunet.com