RADARRIAUNET.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama curiga ada permainan dalam pembebasan lahan di Lebak Bulus untuk proyek transportasi berbasis rel Mass Rapid Transit (MRT) menyusul belum rampungnya pembebasan lahan di kawasan tersebut.
Dia menuturkan pembabasan lahan sudah berlangsung sejak empat tahun lalu dan ditargetkan selesai pada 2013, namun masih mangkrak hingga kini.
"Memang soal pembebasan lahan Lebak Bulus sejak dulu saya curiga ada permainan. Masa dari 2012 enggak bisa bebasin," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jakarta, Jumat (29/7).
Menurut Ahok, pemilik lahan sebenarnya sudah mau menjual lahan dan tinggal dibeli saja, namun dipersulit. Dia menduga ada oknum, lurah, camat, dan walikota yang terlibat.
Ahok mengatakan dia sebenarnya meminta pengiriman uang dilakukan secara langsung ke pemilik untuk menghindari adanya permainan. Namun, sambungnya, ketika perintah itu dikeluarkan, pembelian lahan tak bisa dilakukan.
"Berarti ada sesuatu kan, masa beli lahan saja enggak becus sih. Lucu saja. Pasti nih ada minta-minta komisi nih, kalau enggak ya enggak mungkin," tutur Ahok.
Menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami, pembebasan lahan merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Diperkirakan, sekitar 10 persen lahan sisa belum dibebaskan oleh pemerintah daerah tersebut.
Dia tak mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan lahan tersebut belum juga selesai dibebaskan. Dono memaparkan hal itu diperkirakan bukanlah persoalan dana karena pemerintah daerah tersebut sudah menganggarkan dana untuk pembebasan lahan.
cnn/radarriaunet.com