Musda ke-5 DPD KNPI Rohul, Rusuh dan Terkesan Dipaksakan, Kubu Zulfikar Tarik Diri
Kubu Zulfikar menilai Musda KNPI ke-5 DPD KNPI Rohu yang memenangkan Zulfahrianto tidak sah. rtc

Musda ke-5 DPD KNPI Rohul, Rusuh dan Terkesan Dipaksakan, Kubu Zulfikar Tarik Diri

Jumat, 29 Juli 2016|11:22:23 WIB




RADARRIAUNET.COM - Kubu Zulfikar didukung oleh 5 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan 13 Pimpinan Kecamatan (PK) menarik diri karena menilai Musda ke-5 DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Rokan Hulu (Rohul) terkesan dipaksakan, tidak sah, dan ilegal.
 
Sebelum walk out dari ruang Sidang Pleno, kubu Zulfikar sempat "menghujani" banyak interupsi ke Pimpinan Sidang Musda ke-5 DPD KNPI Rohul, namun hal itu tidak diindahkan pimpinan sidang. Dampak penarikan diri kubu Zulfikar memuluskan langkah rival tunggalnya kubu Zulfahrianto. Ketua PK Bonai Darussalam tersebut terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD KNPI Rohul periode 2016-2019.
 
Pada keterangan pers, Kamis (28/7/16) dini hari, lima OKP dan 13 PK menilai Musda ke-5 KNPI Rohul tahun ini dipaksakan, sehingga seluruh aturan dilanggar, seperti tata tertib, AD/ART KNPI, LPj kepengurusan periode 2012-2015 yang tidak dilaksanakan.
 
Kemudian, tidak adanya Sidang Komisi, dan Musda ke-5 DPD KNPI Rohul dianggap tidak sah karena Kepengurusan KNPI Rohul periode 2012-2015 tidak di-dimisioner lebih dulu, sebelum musyawarah dimulai.
 
Tasmid, dari Gerakan Muda Jaya Indonesia (GMJI) Rohul mengatakan kubu Zulfikar menarik diri karena merasa kecewa dengan pimpinan sidang Musda. Ia menilai banyak pelanggaran dan tidak sesuai tata tertib. "Ini bukan soal pribadi, namun demi kemaslahatan. LPj tidak dilakukan, seharusnya dilakukan. Mereka (panitia) seharusnya memanggil pengurus yang lama, jika tak datang baru diambil keputusan," jelas Tasmid dalam keterangan pers.
 
"Ini akan dilanjutkan ke yang berikutnya. Kepengurusan KNPI (Rohul) kali ini akan tenggelam di tangan-tangan yang tidak benar (hasil Musda)," tegas Tasmid.
 
Sementara, Ketua PK Kunto Darussalam, Hasbi, juga mengatakan Musda ke-5 DPD KNPI Rohul kali ini tidak mencerminkan intelektualitas, namun diindikasi dikondisikan kepada salah seorang calon. "Kita sebagai PK mencabut pencolanan Zulfikar karena tidak sesuai, akan kita pertanyakan ke tingkat yang lebih tinggi," tegas Hasbi.
 
Ia juga menilai Musda KNPI Rohul kali ini begitu dipaksakan dan bersifat premanisme, cacat hukum, dan ilegal. Salah satu indikasinya, seluruh PK di Rohul yang sudah tidak aktif seharusnya digagalkan, namun pada pelaksanaanya sudah "menabrak" aturan organisasi. "Diindikasi ada mobilisasi massa, dan perang dualisme mandat, sepertinya ini dikondisikan KNPI Riau," katanya.
 
Hasbi mengakui langkah selanjutkan yang akan dilakukan mereka, hal ini akan dimasukkan ke persidangan organisasi untuk dilaksanakan Musda DPD KNPI Rohul ulang.
 
Hasbi mengungkapkan adapun 13 PK yang menarik diri yakni PK Kunto Darussalam, Pagaran Tapah Darussalam, Tandun, Kabun, Ujungbatu, Pendalian IV Koto, Kepenuhan, Kepenuhan Hulu, Rambah, Rambah Hilir, Bangun Purba, Rambah Samo, dan Tambusai Utara.
 
Selain 13 PK dan 5 OKP yang bukan dualisme, masih ada 5 OKP dualisme yang ikut mendukung langkah kubu Zulfikar menarik diri. Mereka meminta secara tegas Musda KNPI DPD KNPI Rohul diulang.
 
Sementara itu, Zulfikar, calon Ketua DPD KNPI Rohul yang menarik diri mengakui ia sangat kecewa dengan hasil Musda ke-5 DPD KNPI Rohul tahun ini, karena seharusnya terpilih kader terbaik, namun hasilnya justru sebaliknya. "Disini kami melihat ada ketidakadilan. Saya juga kecewa dengan DPD KNPI Riau, karena mereka terkesan ikut-ikutan memuluskan setingan," sampai Zulfikar.
 
Ia juga menyayangkan hasilnya, apalagi sebelumnya, Ketua KNPI Riau, Ari Nugroho Arsyadianto, dalam sambutannya berharap Musda KNPI Rohul berjalan baik dan sesuai aturan main. "Ini bagian dari grade design. Subjektivitasnya kita sangat kecewa pada Musda kali ini," pungkas Zulfikar.
 
Menanggapi itu, Pimpinan Sidang Musda ke-5 DPD KNPI Rohul, Zahrul Fauzi membantah tudingan adanya indikasi manipulasi hasil Musda.
 
Menurutnya, terpilihnya Zulfahrianto sebagai Ketua DPD KNPI Rohul periode 2016-2019, sudah sesuai aturan organisasi, termasuk sesuai forum dan kourum. Ia mengakui sidang tetap dilanjutkan karena hanya 1 PK dan beberapa OKP yang menarik diri dari Musda, sehingga hasilnya sudah sesuai data dan faktual, karena Pimpinan Sidang sudah melibatkan forum.
 
Soal tudingan kubu Zulfikar yang mengindikasi Musda tidak sesuai tata tertib dan melanggar AD/ART organisasi, Hasbi juga meluruskan bahwa hal itu tidak benar.
 
Menurutnya, mengingat waktu yang semakin larut, dan peserta minta Musda dipercepat, maka Pimpinan Sidang diserahkan ke forum, dan sudah sesuai alur. "Ini bukan dimanipulasi atau apapun, namun bagian dari dinamika Musda (DPD KNPI Rohul) yang harus dijalani," ujar Zahrul menjawab awak media usai Musda, Kamis dini hari.
 
Meski ada pihak-pihak yang kurang senang dengan hasil Musda, diakui Zahrul, hal itu tidak lagi jadi persoalan karena sudah forum dan kourum. "Kalau memang ternyata hari ini mereka komplain, silahkan komplain pada jalur yang benar, tapi setahu kita hari ini Musda sudah forum dan kourum," harap Zahrul. 
 
 
teu/rtc/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE