Rabu, 19 Agustus 2015|13:14:45 WIB
RADAR BISNIS -Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK) Migas mengusulkan biaya pembangunan infrastruktur transmisi listrik tak lagi ditanggung PT PLN (Persero), melainkan dibebankan pada APBN.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi beralasan, wacana pembangunan infrastruktur transmisi listrik dibiayayai sepenuhnya oleh negara dimaksudkan agar keuangan PLN bisa difokuskan pada pembelian gas, sekaligus mengurangi pembebanan biaya investasi oleh PLN pada pelanggan.
"Kalau strukturnya seperti itu nanti PLN hitung listriknya nggak dibebankan ke konsumen, SKK mengusulkan itu dibayar APBN saja, direimburs lah istilahnya," ujar Amien ditemui di di Kantor SKK Migas, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Senin (17/8/2015).
Amin mengatakan, saat ini PLN kerap kesulitan membeli harga gas sesuai harga keekonomian yang berlaku. Dengan subsidi yang dialihkan ke pembebanan beban pembangunan infrastruktur transmisi tersebut, keuangan perusahaan setrum plat merah tersebut bisa menjamin pembelian gas secara berkelanjutan.
"Kaya di Bengkanai, transmisinya sudah dibangun dengan dana sekitar Rp 300 miliar APBN, dan Rp 550 miliar dari dana PLN sendiri. Kalau bisa yang Rp 550 miliar itu didanai dari APBN saja, diganti agar PLN bisa fokus beli gas," jelas Amien.
SKK Migas, kata Amien, sudah mengusulkan transfer beban biaya tersebut ke Kementerian ESDM untuk disetujui Kementerian Keuangan.
"SKK Migas disulkan ke Menteri ESDM, kemudian ke Kementerian Keuangan dan semoga disetujui, terutama oleh Dirjen Anggaran. Buat sebagian infrastruktur duitnya pakai APBN. Kalau dari sisi Kemenkeu subsidi berkurang, kalau bagi kita, SKK Migas, itu jadikan PLN duitnya cukup bagus buat gardu induk dan pasang listrik, jadi beli gasnya bisa cepat," ungkap Amien.
Menurutnya, pengalihan beban ke APBN dalam porsi pendanaan infrastruktur transmisi akan signifikan mengurangi biaya listrik yang harus dibebankan PLN pada konsumen sekaligus menjamin ketersediaan kas untuk pembelian gas dari operator.
"Supaya hitungan PLN beli gasnya masuk. Kita kan concern di beli gasnya agar ngalir," tambah Amien.(ang/ang/fn)