Jenis Diet Tak Jamin Keberhasilan Raih Tubuh Langsing
ilustrasi diet. cnn

Jenis Diet Tak Jamin Keberhasilan Raih Tubuh Langsing

Kamis, 21 Juli 2016|09:10:24 WIB




RADARRIAUNET.COM - Beberapa orang telah mencoba berbagai jenis diet untuk mendapatkan bobot serta bentuk tubuh idaman namun tak kunjung terwujud. Sebagian yang lain, mencoba sedikit jenis diet dan berhasil. Ternyata, menurut para ilmuwan, keberhasilan jenis diet tertentu tergantung pada faktor genetik.

Hal itu diungkapkan sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Genetics Society of America. William Barrington dari North Carolina State University sebagai salah satu peneliti menjelaskan hal tersebut, seperti dilansir dari The Independent.

"Ada generalisasi berlebihan atas manfaat atau risiko dari jenis diet tertentu. Studi kami menunjukkan bahwa efek diet cenderung tergantung pada komposisi genetik individu yang melakukan diet, ini berarti masing-masing individu punya jenis dietnya sendiri," kata Barrington.

"Kami telah mengkaji banyak diet selama 100 tahun terakhir dengan asumsi ada satu jenis yang paling efektif," katanya.

Barrington dan rekan ilmuwan lainnya telah menguji berbagai jenis diet pada tikus. Beberapa jenis diet tersebut seperti Mediterania, Barat, Jepang, dan Atkin yang menggunakan banyak lemak namun rendah karbohidrat.
    
Pemberian diet dilakukan semirip mungkin dengan kondisi asli pada manusia, seperti pemberian ekstrak anggur pada tikus dengan diet Mediterania, dan ekstrak teh hijau pada tikus dengan diet ala Jepang.

Para tikus diizinkan mengonsumsi apapun, namun tetap dipantau jumlahnya oleh para ilmuwan. Setelah enam bulan penelitian, para ilmuan menemukan perbedaan dampak perlakuan diet.

Salah satu jenis gen tikus tertentu ditemukan mengalami obesitas dan gangguan organ hati setelah menjalani diet ala Barat. Namun tikus ini tidak mempunyai efek apapun ketika mencoba diet Atkin.

Tikus dengan genetik lainnya justru mengalami obestitas dan gangguan metabolik ketika menjalani diet Atkin, tapi jadi lebih sehat dengan diet ala Barat.

"Saya rasa di masa depan ilmuwan dapat mengidentifikasi faktor genetik yang berpengaruh pada beragamnya respon terhadap diet dan menggunakannya untuk menebak respon diet pada manusia," kata Barrington.

Bukan hanya jenis diet yang punya dampak berbeda. Beberapa tikus yang mengonsumsi sedikit kalori tetap mengalami kegemukan, sedangkan yang mengonsumsi banyak kalori juga tetap gemuk.

Penggunaan tikus sebagai bahan uji coba dinilai Barrington karena tikus memiliki kesamaan dari segi genetik dan metabolik. Dengan kesamaan ini, ia menilai hasil penelitian akan sangat mungkin terjadi pula bila diuji pada manusia.

"Karena ada perbedaan diet optimal pada masing-masing individu, hasil ini membuktikan bahwa kebutuhan dasar nutrisi yang akan membentuk pola diet optimal untuk masing-masing orang," kata Barrington.


cnn/fn/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita LIFE

MORE

MOST POPULAR ARTICLE