RADARRIAUNET.COM - Perusahaan pesan instan Line Corp resmi melantai di bursa saham Tokyo Stock Exhange pada Jumat (15/7) setelah melewati perdagangan saham perdananya di New York Exchange pada Kamis (14/7) dan menjadikan langkah ini sebagai intial public offering (IPO) terbesar di sektor teknologi pada 2016.
Line, yang dimiliki perusahaan Internet Naver asal Korea Selatan, memperdagangkan sahamnya dengan simbol “LN.”
Perusahaan menawarkan 13 juta sahamnya di Tokyo dengan harga 3.300 yen per lembar sahamnya.
Sementara di New York, Line menawarkan 22 juta saham dengan banderol US$42 per lembar saham. Saham Line sempat melonjak 30 persen dalam debut perdagangan dengan posisi tertinggi US$44,49. Saham Line pada hari pertama ditutup pada US$26,61.
Langkah IPO membuat nilai perusahaan Line mencapai US$9,3 miliar atau sekitar Rp121 triliun.
Line berkata dana segar yang mereka dapat dari hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan teknologi dan memperkuat bisnis di pasar Jepang dan Asia Tenggara.
Pada Maret 2016, Line tercatat memiliki 218 pengguna aktif bulanan, di mana setengahnya berasal dari Jepang, Taiwan, Thailand, dan Indonesia.
WhatsApp sejauh ini masih memimpin pasar aplikasi pesan instan dengan pengguna aktif bulanan mencapai 1 miliar, diikuti oleh Facebook Messenger sebesar 900 juta.
Line diluncurkan setelah Jepang mengalami musibah gempa dan tsunami. Aplikasi ini kemudian dipakai untuk berkomunikasi dan tumbuh menjadi platform untuk bermain game dan komunikasi merek dengan konsumennya.
Sebagian besar pendapatan Line dihasilkan dari bisnis game, penjualan stiker digital, dan penjualan akun resmi untuk merek atua perusahaan.
cnn/radarriaunet.com