RADARRIAUNET.COM - Mantan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, berpandangan bahwa terorisme adalah sebuah ancaman yang akan terus berlangsung di negara mana pun.
“Masalah terorisme itu tidak akan berhenti sampai orang terakhir, jadi terorisme itu akan terus berlangsung. Negara-negara di dunia harus menjadikan terorisme sebagai ancaman harga mati yang harus selalu dicarikan solusi teknis, sosial, ekonomi, dan politiknya,” ujar Sjafrie di kediamannya di Jakarta, Selasa (5/7).
Sjafrie mengaku, seminggu yang lalu dirinya mendapatkan pengetahuan mengenai terorisme secara detail dari pendidikan formal yang dijalaninya di NATO School Oberammergau.
Pria yang baru saja mendeklarasikan pencalonannya dalam pilkada DKI Jakarta ini memang tengah berupaya menyelesaikan program pendidikan tahunan di sekolah yang terletak di bagian selatan Jerman itu, sembari mengikuti kelas-kelas di National University of Singapore (NUS) dan satu universitas lainnya.
Isu terorisme kembali memanas seiring terjadinya rangkaian ledakan bom di beberapa negara dengan penduduk mayoritas memeluk agama Islam dalam beberapa hari belakangan, seperti Turki, Bangladesh, Irak, Arab Saudi, dan terakhir Indonesia.
Setelah bom bunuh diri meledak di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki dan penembakan serta penyerangan melanda sebuah restoran di Bangladesh, selanjutnya terjadi dua ledakan bom di Baghdad, Irak pada Minggu (3/7).
Mengutip Reuters, hampir 120 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka dalam peristiwa itu. Bom meledak di pusat kesibukan masyarakat, yakni area perbelanjaan Karrada, sebuah daerah di mana banyak penganut Syiah bermukim. Menurut sumber kepolisian dan medis, masyarakat setempat tengah asyik menikmati puncak Ramadan dan berbelanja.
Tak berhenti di sana, tepat sehari setelahnya, terjadi tiga ledakan beruntun yang menarget para diplomat Amerika Serikat di Jeddah, penganut Islam Syiah di Qatif, dan sebuah markas keamanan di Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi. Semua aksi teror tersebut diklaim sebagai ulah kelompok militan ISIS sebagai dalang.
Sementara itu, masih di hari yang sama, pada pukul 07.35 WIB pagi kemarin, seorang pengendara sepeda motor berusaha menerobos penjagaan Markas Polres Surakarta yang sedang melaksanakan apel pagi dan dicegat oleh anggota provos. Ketika dihentikan oleh anggota, orang tersebut meledakan diri dan melukai anggota Polres yang menghalangi.
Serangan demi serangan tersebut seakan telah diatur waktunya untuk bertepatan dengan semakin dekatnya Idul Fitri, perayaan berakhirnya bulan puasa.
cnn/radarriaunet.com