Ritual Perayaan Naga Musim Semi
Potong rambut salah satu ritual memotong rambut pada perayaan naga musim semi. tnc

Ritual Perayaan Naga Musim Semi

Jumat, 01 Juli 2016|14:44:56 WIB




RADARRIAUNET.COM - Perayaan naga musim semi (lóng jié) jatuh pada bulan kedua hari kedua penanggalan lunar, yang tahun ini jatuh pada hari sabtu tanggal 21 Maret 2015. Bagi para petani, ini merupakan perayaan penting, mereka melakukan doa untuk iklim dan pemanenan yang akan berhasil nanti di musim gugur.

Hal yang dilakukan pada hari ini adalah memotong rambut, makan mie dan memanggang biji jagung agar bisa mekar. Semua ini dilakukan sebagai lambang dari harapan agar bisa tercapai di musim yang akan datang.

Legenda Dewa Naga Bintang
Konon dahulu kala, suatu ketika kaisar dà dì) menjelma sebagai seorang pengemis (q gài) untuk turun ke dunia melihat apa saja yang dilakukan oleh rakyatnya. Kaisar langit ini menghampiri salah satu keluarga yang kaya raya, kemudian mencoba meminta makanan. Apa yang terjadi? Bukan makanan yang didapat, kaisar langit malah diusir dan tuan rumah keluarga kaya ini menyuruh anjingnya menggigitnya. Kaisar langit pun murka, malah mengira semua keluarga kaya seperti ini, tidak mau membantu orang miskin.

Kaisar langit dengan segera kembali ke istana langit dan menitahkan kepada dewa naga bintang (cng lóng xng zuò) selama tiga tahun tidak boleh menurunkan hujan. Akibat dari itu, tanah di bumi menjadi tandus, cuaca sangat panas, rakyat pun kesulitan untuk bercocok tanam, sehingga banyak sekali yang meninggal karena kelaparan. Dewa naga bintang merasa titah kaisar langit tersebut sungguh berat, karena setiap hari selalu mendengarkan rakyat menangis, juga mengkhawatirkan lama kelamaan di bumi ini akan musnah.

Dewa naga bintang pun melanggar titah kaisar langit, dengan menurunkan hujan lebat. Seketika itu langsung cuaca di bumi menjadi sejuk, seluruh tunas tanaman kembali tumbuh seperti sediakala. Semua rakyat pun mengucapkan terima kasih kepada dewa naga bintang ini, bahkan dewa lain pun ikut bersimpati.

Berita ini akhirnya sampai juga di telinga kaisar langit, dan dengan marah memerintahkan pengawal untuk menangkap dewa naga bintang, lalu diturunkan ke bumi. Dewa naga bintang dikurung di gunung Qing Long (qng lóng shn), di depan gunung tertera sebuah prasasti yang berisi  (cng long jiàng y fàn tin gu, dng shòu rén jin qin qi zuì. yào xing zhòng dng líng xio gé, chú fi jn dòu ki hu shí). Arti dari kata yang ada di prasasti tersebut adalah “Dewa naga bintang melanggar peraturan langit, karena dosa manusia di dunia. Apabila ingin diajukan ke pengadilan, maka harus menunggu kacang emas berbunga.”

Rakyat melihat tulisan di prasasti merasa sangat sedih, sehingga mencari cara untuk membebaskan dewa naga bintang tersebut. Untuk menolongnya, rakyat pun mencari kacang emas sampai kemana-mana. Setelah tahun kedua, bulan ke dua hari ke dua penanggalan lunar, dan masih dalam suasana musim semi, rakyat sedang menjemur biji jagung, tiba-tiba ada yang berkata, “jagung ini adalah kacang emas, segera dipanaskan sehingga dapat pecah dan mekar seperti bunga kacang emas, berarti inilah yang dimaksud dengan kacang emas yang mekar?”.

Berita ini pun akhirnya tersebar sampai kemana-mana, sehingga setiap keluarga membuat bunga kacang emas.Seluruh rakyat berdoa kepada kaisar langit, dan berkata bahwa kacang emas sudah berbunga, serta menagih janji yang sudah tertera di prasasti. Dewa naga bintang melihat kesungguhan rakyat untuk menolongnya, juga berteriak kepada langit, “kacang emas sudah berbunga, tolong lepaskan saya!”.

Kaisar langit memenuhinya dengan melepaskan kurungan dewa naga bintang, dan akhirnya kembali lagi ke langit. Sejak saat itu, untuk memperingati dewa penolong ini, rakyat menyiapkan bunga kacang emas ini.

Selain itu, pada hari ke dua bulan ke dua penanggalan lunar, juga disediakan makanan yang melambangkan naga, seperti pangsit lambang telinga naga (lóng r), mie yang melambangkan kumis naga (lóng x) semakin panjang semakin baik yang diibaratkan dengan umur manusia. Ada juga kepercayaan, pada hari ke dua bulan ke dua baru boleh memotong rambut, karena selama bulan pertama lunar ditabukan untuk memotong rambut. Ini yang disebut dengan cukur kepala naga (tì lóng tóu).


tsc/fn/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE