BBPOM Pekanbaru: Hindari Dulu Vaksinasi di Sarana Swasta
ilustrasi. rol

BBPOM Pekanbaru: Hindari Dulu Vaksinasi di Sarana Swasta

Rabu, 29 Juni 2016|10:08:17 WIB




RADARRIAUNET.COM - Buntut dari penemuan vaksin palsu jenis Anti Bisa Ular (ABS) dan ATS (Anti Tetanus Serum), rumah sakit swasta di Pekanbaru diimbau untuk menggunakan vaksin resmi berasal dari biofarma. "Saya kira sudah lama peredaran vaksin palsu itu di Pekanbaru, hanya saja kita nggak bisa jamin apakah jumlahnya banyak atau tidak. Ini rumah sakit swasta kami imbau agar menggunakan vaksin biofarma, karena pemerintah pakai itu," ungkap Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, Indra Ginting kepada awak media, Selasa (28/6/2016) di Pekanbaru.
 
Untuk mengantisipasi vaksinasi palsu, Indra turut mengingatkan masyarakat agar mendapatkan vaksinasi pada rumah sakit pemerintah yang telah teruji dan memiliki jaminan vaksin ulang. "Kami berharap pemeriksaan vaksin di sarana swasta dihindari dulu lah," ucapnya.
 
Dikatakan Indra, 20 sample vaksin palsu yang ditemukan pada dua lokasi berbeda di Pekanbaru tersebut dibeli dengan harga Rp400 ribu dan merupakan stok terakhir yang dimiliki si penjual. "Saat kita mau beli semuanya, ternyata stoknya sudah habis kata penjualnya. Kita akan kembangkan lagi penyidikan," pungkasnya. 
 
Meskipun dalam aksi pembelian vaksin saat itu di-back up oleh pihak kepolisian, nyatanya sesuai prosedur dan tata tertib (Protab,red) BBPOM, si penjual vaksin palsu belum bisa ditangkap. "Kita temukan ini (Vaksin palsu, red) pada dua lokasi di Pekanbaru. Tapi kita belum bisa menyebutkan identitas dan lokasinya karena kita datang sebagai pembeli," tuturnya.
 
Dikatakan Indra, 20 sample vaksin palsu tersebut dibeli dengan harga Rp400 ribu dan merupakan stok terakhir yang dimiliki si penjual. "Saat kita mau beli semuanya, ternyata stoknya sudah habis kata penjualnya. Kita akan kembangkan lagi penyidikan," pungkasnya. 
 
Sementara, kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, Riau bakal mengusut terkait ditemukannya dua jenis vaksin diduga palsu oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM). Secepatnya polisi akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes).
 
Demikian dikatakan Kapolresta Pekanbaru, AKBP Tonny Hermawan, Selasa (28/6/2016) pagi, usai memimpin apel Sarpras (Sarana dan Prasarana) di Jalan Cut Nyak Dien. "Pasti, kita akan dalami dari mana sumber dan pemasarannya," tegas Toher (sapaan akrabnya, red).
 
Untuk itu, kata dia, pihaknya telah mengerahkan tim dari Intel dan Reskrim (Polresta) supaya segera mengidentifikasi, ada atau tidaknya vaksin tersebut. Soalnya, bukan tidak mungkin kasus ini adalah rentetan dari temuan pembuatan vaksin palsu yang diungkap Mabes Polri di Bekasi, waktu lalu. "Tidak menutup kemungkinan ini beredar hingga ke Pekanbaru. Yang jelas realnya kita cari data konkritnya terlebih dahulu," singkat Toher didampingi Wakapolresta, AKBP Ady Wibowo.
 
 
teu/grc/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE