Tahun Ajaran 2016/2017, SMP di Siak Dianjurkan Masukkan Kurikulum Wustho
H. Muharom. wrc

Tahun Ajaran 2016/2017, SMP di Siak Dianjurkan Masukkan Kurikulum Wustho

Selasa, 28 Juni 2016|13:26:10 WIB




RADARRIAUNET.COM – Untuk memasuki tahun ajaran 2016/2017 mendatang, seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Siak dianjurkan untuk memasukkan kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustho (MDTW).
    
Hal tersebut merupakan Program sharing pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan pada diri siswa. Sehingga Kementerian Agama (Kemenag) Siak bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak mengambil kebijakan tahun ajaran baru mendatang kurikulum tersebut dianjurkan untuk diterapkan di sekolah-sekolah.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kemenag Siak, H. Muharom saat dijumpai diruangan kerjanya, Jumat (24/6/16). “Mulai tahun ajaran 2016-2017 ini, kita (Kemenag,red) bersama Disdikbud Siak menganjurkan ke SMP untuk memasukkan kurikulum Wustho di mata pelajarannya, alhamduliilah Bupati menyambut baik program tersebut. Adapun kurikulum tersebut sebanyak 5 mata pelajaran. Yaitu, Fiqih, Akidah Akhlak, SKI, Alquran Hadist dan Bahasa Arab,” ujar Muharom.
    
Lebih lanjut ia mengatakan jelaskan bahwa untuk kurikulum tersebut tidak mengganggu aktivitas mata pelajaran umum yang diterapkan sekolah, tetapi akan menambah jam pelajaran siswa. “Kurikulum ini akan diterapkan setelah mata pelajaran umum. Jadi siswa tidak perlu pulang kerumah masing-masing lagi, setelah mata pelajaran umum selesai. Maka istirahat sebentar dan langsung masuk ke pelajaran kurikulum Wustho, adapun penambahan jam pelajaran tersebut 4 jam pelajaran, yang mana 1 jam pelajaran selama 40 menit,” terang Muharom.

Untuk itu lanjut Muharom, dengan dibukanya kurikulum ini maka tentu membutuhkan tenaga pengajar baru, dengan satu sekolah minimal dibutuhkan 3 orang pengajar, sedangkan untuk biaya tenaga pengajar untuk sementara waktu akan dibebankan ke komite sekolah.

Adapun tenaga pengajar yang dibutuhkan adalah lulusan UIN, IAIN atau lulusan sarjana agama. “Untuk sementara biaya honerer dibiayai oleh komite sekolah masing-masing, dan untuk tenaga pengajar kita membutuhkan lulusan UIN, IAIN atau lulusan sarjana Agama,” jelasnya.


teu/isc/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE