Selasa, 21 Juni 2016|10:24:42 WIB
RADARRIAUNET.COM - Kondisi pasar menjelang Idul fitri semakin tidak stabil. Harga Sembako dua pekan menjelang lebaran ini terus melonjak naik. Hal tersebut sangat memberatkan warga. Menurut warga, dengan kondisi seperti ini sejatinya Pemerintahan Kuansing menggelar pasar murah untuk membantu warga.
"Salah satu solusinya pemerintah harus menggelar pasar murah. Sehingga warga bisa terbantu," ujar Rena salah seorang ibu rumah tangga kepada awak media, Senin(19/6/16).
Sejumlah barang-barang yang harganya sudah meroket saat ini seperti, daging, telur dan gula. Dimana daging sapi segar pada hari biasa sebelum Ramadhan masih bertengger di harga Rp100 ribu, sementara sekarang sudah naik menjadi Rp120 ribu. Sedangkan gula pasir Pada hari biasanya masih bercokol diharga Rp11 ribu perkilogram, sementara saat ini sudah mencapai Rp15 ribu perkilogram.
Sementara telur juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Sebelum Ramadhan telur masih berada dilevel Rp1000 per butir, sementara saat ini sudah mencapai Rp2000 per butir.Bukan hanya itu, minyak goreng curah juga mengalami kenaikan. Sebelumnya minyak goreng ini hanya Rp9500 perkilogram, namun sekarang sudah bertengger di angka Rp13 ribu perkilogram. Sementara harga beras masih tergolong stabil, meskipun sebagian pedagang ada juga menaikan harganya, namun tidak terlalu mencolok.
Sementara itu Pemkab Kuansing melalui Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian Tarmis, menjelaskan jika pada tahun ini Pemkab Kuansing tidak akan ada menggelar pasar murah. Alasannya anggaran untuk pasar murah tersebut tidak tersedia . "Kita tidak ada kegiatan pasar murah, karena tidak terakomodir dalam DPA Kopindag," kata Tarmis kepada wartawan.
Dijelaskannya, kegiatan tersebut sudah tidak digelar selama tiga tahun belakangan ini, karena keterbatasan anggaran. Ia berharap tahun depan bisa terlaksana. Sebagai langkah antisipasi kenaikan harga barang, pihaknya melakukan pengawasan secara terpadu setiap minggunya.
teu/rtc/radarriaunet.com