RADARRIAUNET.COM - Kinerja kredit pemilikan rumah (KPR) rumah baru tengah melambat seiring dengan penurunan permintaan yang disertai beralihnya skema pembelian rumah secara tunai bertahap. PT Bank Mandiri Tbk misalnya, mengalami perlambatan karena permintaan rumah baru yang sepi.
Direktur Retail Banking Mandiri, Tardi mengatakan, hingga Mei kredit konsumer perusahaan mencapai Rp6,6 triliun, di mana segmen KPR memberikan kontribusi terbesar.
"Kalau kemarin sempat stagnan. Sekarang KPR sudah mulai tumbuh 8 persen secara tahunan per Mei ini," kata Tardi, Kamis (9/6).
Namun, Tardi mengungkapkan, pertumbuhan permintaan tersebut kebanyakan disumbang oleh permintaan rumah di pasar sekunder atau rumah bekas. Sementara jumlah permintaan untuk rumah baru nyaris tidak mengalami perubahan.
"Pasar primer itu agak sepi karena batasan kepemilikan rumah kedua dan ketiga itu kan nunggu DP (down payment) nya juga panjang," katanya.
Oleh sebab itu, menurut Tardi, Mandiri sangat berharap implementasi wacana Bank Indonesia (BI) untuk melonggarkan kebijakan makroprudensialnya melalui pelonggaran rasio Loan to Value (LTV) atau uang muka.
Pelonggaran tersebut diharapkan mampu menggairahkan permintaan kredit untuk rumah pertama, meski dampaknya diprediksi baru dirasakan dalam kurun waktu yang panjang.
"Bank Mandiri jarang masuk ke pasar sekunder. Kalaupun kami ambil, kami ambil yang segmen atas atau premium," katanya.
Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo mengatakan tren penurunan suku bunga tidak akan memberi dampak besar bagi pertumbuhan KPR.
Eddy menambahkan, selagi uang muka masih besar, KPR akan sulit dijangkau bagi masyarakat yang belum memiliki rumah. Secara umum, KPR memang dinikmati para penghuni rumah pertama, dan mayoritasnya berada di kelas menegah bawah. Untuk itu, besaran uang muka akan menjadi perhatian utama dalam menentukan pengambilan KPR.
"Jika banyak laporan perbankan KPR tidak tumbuh pada kuartal I 2016 ini, maka hal itu sangat wajar. Sebab, permasalahan utama KPR adalah pada uang muka," katanya.
cnn/radarriaunet.com