Sabtu, 04 Juni 2016|13:31:36 WIB
RADARRIAUNET.COM - Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Marc Ayrault, menyatakan bahwa solusi dua negara yang diupayakan untuk menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina nampaknya memudar dan bisa jadi tak akan tercapai, mengingat meningkatnya ketegangan kedua negara dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam upaya menghidupkan kembali perundingan yang mandek selama dua tahun, Perancis akan menggelar Konferensi Perdamaian mengenai perdamaian Israel dan Palestina pada paruh kedua tahun ini.
Namun, baik Israel maupun Palestina tidak diundang dalam konferensi ini. Padahal, tujuan konferensi adalah membuat Israel dan Palestina kembali melakukan perundingan setelah pemilu presiden Amerika Serikat digelar pada November mendatang.
Palestina menyambut baik inisiatif Perancis ini, namun para pejabat Israel menyatakan konferensi internasional itu tidak akan menghasilkan apapun. Israel meilai, hanya perundingan antara mereka dengan Palestina yang dapat mengakhiri konflik ini dan menciptakan perdamaian.
"Solusi dua negara dalam bahaya serius. Kita tengah menuju kondisi di mana solusi ini tidak akan mungkin diterapkan," kata Ayrault pada Jumat (3/6), pada konferensi pers usai pertemuan sekitar 25 menteri negara pendukung, terutama negara-negara Arab, Eropa dan Amerika Serikat.
Indonesia menjadi negara Asia pertama yang mengonfirmasi kehadiran dalam Konferensi Perdamaian yang akan digelar di Paris itu.
Komunike persiapan pertemuan pada Jumat (3/5) menyebutkan bahwa semua negara yang hadir menegaskan kembali perlunya negosiasi solusi dua negara. Pertemuan itu juga mendesak agar negosiasi langsung antara kedua belah pihak harus didasarkan pada resolusi Dewan Keamanan PBB.
Pertemuan itu juga membahas kurangnya kemajuan menuju negara Palestina di wilayah yang diduduki oleh Israel sejak perang Timur Tengah 1967.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan para menteri telah membahas kemungkinan mengadakan konferensi internasional pada akhir tahun ini. Namun, para menteri juga berpendapat bahwa negosiasi langsung antara Israel dan Palestina akan menjadi satu-satunya cara untuk mencapai solusi.
"Yang perlu ditekankan hari ini adalah kita perlu menemukan sejumlah langkah cepat untuk menimbulkan kemajuan (perundingan)," katanya.
Ayrault menyatakan para menteri sepakat mulai mempersiapkan konferensi pada akhir Juni mendatang dengan menawarkan seperangkat insentif ekonomi dan jaminan keamanan untuk mendorong kedua belah pihak menghidupkan kembali pembicaraan damai.
Para menteri juga akan mencari cara untuk memecahkan kebuntuan dari negosiasi sebelumnya dan mempertimbangkan apakah upaya perdamaian lainnya, seperti inisiatif perdamaian yang ditawarkan Arab pada 2002, layak dilanjutkan.
Inisiatif perdamaian Arab menawarkan kerangka perdamaian dengan syarat Israel harus mundur dari seluruh tanah Palestina yang diduduki.
"Inisiatif perdamaian Arab memiliki semua elemen untuk penyelesaian akhir dan tak akan bisa dibentuk sesuai kepentingan Israel," kata Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir kepada para wartawan.
"Ini merupakan tawaran dengan dasar yang kuat untuk menyelesaikan sengketa lama ini. (Inisiatif) ini menawarkan banyak insentif untuk Israel," katanya.
cnn/radarriaunet.com