RADARRIAUNET.COM - ?Pendidikan merupakan bentuk dalam perkembangan seorang anak menjadi dewasa yan seperti mereka inginkan. Untuk mendapatkan pendidikan yang pantas untuk anak, kita harus berpikir ulang, sebenarnya bagaimana pendidikan yang ada di Indonesia ini? Apakah sudah layak apabila anak kita sekolah dan menggunakan metode pendidikan yang seperti itu?
?Banyak pertanyaan yang keluar, kenapa pendidikan di Indonesia seperti ini? Jawabnya tidak bisa menjawab semua pertanyaan yang keluar. Memang, sebuah metode pendidikan itu pasti sudah dipertimbangkan apa sisi negatif (kekurangan) dan positif (kelebihan). Jika kita melihat atau membandingkan dengan metode pendidikan yang ada di Amerika, memang sangat jauh. Sama halnya dengan Indonesia, pendidikan di Amerika memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Kita melihat dari sisi pakaian, di Amerika mayoritas pakaiannya untuk sekolah itu bebas, asalkan sopan. Sedangkan di Indonesia berbeda, dari sejak SD sampai SMA, semuanya harus berseragam. Untuk apa? Untuk membedakan jenjang pendidikannya? Untuk mengajarkan sopan santun, bagaimana cara memakai baju yang sopan. Tapi apa berhasil? Tidak semuanya.
?Baju tidak begitu pengaruh menurut saya, karena sama saja, ketika di sekolah ataupun di kelas si anak tersebut memakai seragam yang rapi, tapi setelah itu bajunya dikeluarkan. Jadi, apa fungsi seragam tersebut?
?Itu baru sisi pakaian, ada sisi yang lebih krusial lagi, yaitu materi. Di Amerika, para peserta didik di haruskan memilih apa yang akan dipelajarinya, metode ini sebagai penggali potensi dari anak tersebut, “Sebenarnya bisa apa”. Jadi, ketika peserta didik tersebut sudah memilih apa yang ingin di pelajari, maka seterusnya ia akan belajar tentang itu. Berbeda dengan Indonesia, di Indonesia semua peserta didik mempelajari materi yang sama dan dengan pelajaran bermacam-macam, entah anak tersebut mampu atau tidak dalam mempelajarinya.
?Sedangkan di Indonesia, para guru sudah diajarkan untuk bagaimana cara mendidik yang baik, tapi kenapa mereka tidak menerapkannya. Hanya menggunakan cara bagimana mengajar siswa dengan baik. Apabila guru hanya menerapkan bagiama cara mengajar, maka ia hanya bersifat sebagai fasilitator. Padahal guru tidak hanya mengajar, tapi mendidik. Bagaimana menghasilkan siswa tersebut mampu dalam menghadapi masalah dan menemukan solusi atau jalan keluarnya.
Guru mendidik itu seperti apa? Seperti ketika mendidik anak sendiri. Menyayangi, mendidik, mengajarkan, dan membimbingnya sampai bisa.
?Jadi, dalam pendidikan itu yang terpenting adalah bagaimana figur seorang guru mampu mendidik para siswanya menjadi lebih baik lagi dan berubah cara berpikirnya. Karena pendidikan itu adalah proses dari perubahan.
?Guru bisa mendidik siswanya menjadi baik disertai dengan kemauan siswanya tersebut. Apabila guru mendidik dengan baik, tapi siswa tersebut tidak mau, jangan menyalahkan guru. Karena guru memang bukan sebagai fasilitator saja, guru mempunyai banyak tanggung jawab. Bagaimana ia mengubah cara pandang siswa dari konvesional menjadi modern, dari pasif menjadi aktif, dan kreatif serta inovatif. #LombaMenulisHardiknas
Cnn/RRN/Hrf