Senin, 22 Agustus 2016|13:12:15 WIB
RADARRIAUNET.COM - Milisi YPG Kurdi melancarkan serangan besar untuk merebut sejumlah wilayah terakhir yang dikuasai pemerintah di Hasaka, Suriah pada awal pekan ini. Kelompok YPG juga menyerukan agar para milisi pro-pemerintah untuk menyerah.
Menurut keterangan pasukan Kurdi dan warga setempat, kelompok YPG memulai serangan pada Senin (22/8) dini hari dalam upaya menguasai distrik Nashwa di tenggara. Di wilayah itu terdapat markas pasukan keamanan yang berdekatan dengan kantor gubernur tak jauh dari pusat kota.
Milisi YPG sebelumnya telah berhasil merebut Ghwairan, sebuah lingkungan Arab yang besar dari kekuasaan pemerintah Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad.
Hasaka terbagi menjadi wilayah yang dikuasai milisi Kurdi dan sejumlah bagian yang dikuasai pemerintah Suriah. Pertempuran yang kian memanas di Hasaka sejak pekan lalu menandai konfrontasi terbesar antara milisi YPG Kurdi dan dan pasukan Suriah dalam perang sipil yang berlangsung lebih dari lima tahun itu.
Tentara Suriah mengerahkan pesawat tempur untuk meluncurkan serangan terhadap YPG untuk pertama kalinya pada pekan lalu. Aksi ini mendorong koalisi serangan udara pimpinan AS untuk meluncurkan serangan balasan demi melindungi pasukan darat AS yang beroperasi khusus di wilayah itu.
YPG merupakan salah satu kelompok pemberontak Suriah yang didukung koalisi serangan udara pimpinan AS. YPG membantu AS menyerang markas kelompok militan ISIS di sejumlah wilayah ISIS. Kelompok ini telah menyiapkan pemerintah sendiri sejak perang Suriah meletus pada 2011.
Media pemerintah Suriah menuduh pasukan keamanan Asayish yang berafiliasi dikenal dengan YPG melanggar kesepakatan gencatan senjata dan membakar sejumlah gedung pemerintah di Hasaka.
Tentara pemerintah menuduh Asayish memicu kekerasan melalui peningkatan "provokasi," termasuk pengeboman sejumlah markas militer di Hasaka.
Sementara, YPG membantah telah menandatangani gencatan senjata. Kelompok ini kemudian membagikan selebaran dan menyerukan melalui pengeras suara untuk mendesak tentara dan milisi pro pemerintah menyerahkan senjata mereka atau terancam mati.
"Untuk semua unsur rezim dan milisi yang sudah terkepung di kota ini, Anda ditargetkan oleh unit kami," bunyi selebaran yang didistribusikan oleh YPG.
"Pertempuran ini diputuskan dan kami tidak akan mundur. Kami mendesak Anda untuk menyerahkan senjata atau kalian akan mati," bunyi selebaran itu, dikutip dari awak media.
Milisi YPG dikenal juga dengan Unit Perlindungan Rakyat. Kelompok ini terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan. Meski diterjang bom dari jet tempur Suriah, pasukan Kurdi berhasil memperluas daerah kekuasaan mereka di Hasaka.
Jika YPG berhasil menguasai seluruh Hasaka, maka itu akan menjadi pukulan telak bagi Assad yang didukung Rusia untuk kembali merebut wilayah yang dikuasai pemberontak.
Ribuan warga kota Hasaka, yang terdiri dari beragam latar belakang agama, termasuk komunitas Kristen, telah melarikan diri ke sejumlah kota lainnya ketika peperangan meningkat. Warga Kurdi menghuni sebagian besar lingkungan di sebelah timur Suriah, sementara warga Arab mendiami wilayah selatan.
cnn/radarriaunet.com