RADARRIAUNET.COM - Sejak muncul di Indonesia pada 2010, kondom jenis dotted atau memiliki permukaan dengan bintil menjadi salah satu inovasi bentuk kondom selain kondom lateks semata. Dan ternyata, kondom berbintil atau dotted condom diakui menjadi favorit para pengguna di Indonesia.
"Sejak keluar pada 2010, hanya enam bulan penjualan dotted condom mengalahkan kondom biasa dan beraroma dan masih menjadi yang tertinggi terlaris di pasar," kata Pierre Frederick Deputy GM Condom Business Unit DKT Indonesia saat ditemui awak media pada peluncuran varian baru dari kondom fiesta di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/5).
Bukan tanpa alasan mengapa kondom jenis ini jadi incaran. Menurut Pierre, kondom dengan tekstur permukaan dapat membantu perempuan mendapatkan sensasi lain saat bercinta. Hal ini diharapkan akan memudahkan perempuan meraih orgasme.
Dotted condom sendiri di luar negeri banyak dipilih sebagai alternatif untuk merangsang rasa puas yang lebih saat intercourse. Karena penggunaan metode lain saat intercourse berisiko cedera bila menggunakan material yang tak lembut.
"Beberapa yang pernah kami cek ke tempat penjualan, banyak perempuan yang memilih beli dotted condom. Mereka juga banyak beli untuk stok persediaan, jadi ya di 2016 ini bukan hanya laki-laki yang beli kondom," katanya.
Selain dotted, jenis kondom lainnya yang sering dipilih untuk merangsang area G-Spot pada perempuan adalah ribbed condom atau kondom bergerigi.
Meski tak menyebutkan secara rinci dalam angka berapa jumlah kondom favorit pelanggan yang laris di pasaran, Pierre mengatakan setelah dotted condom, ada kondom lateks beraroma yang jadi incaran. Kondom aroma storberi menempati posisi dua setelah dotted condom.
Seiring perkembangan teknologi, kondom pun saat ini punya banyak bentuk konvensional yang sudah ada. Beberapa bentuk itu mulai dari berbentuk roket hingga tabung dengan kepala berukuran lebih besar. Masing-masing merek kondom memiliki ukuran yang berbeda sesuai dengan kenyamanan pengguna.
alex/cnn/dewi