Kenapa Sedikit Perempuan jadi Ilmuwan?
ilustrasi wanita karir. Monkeybussinessimages/Thinkstock

Kenapa Sedikit Perempuan jadi Ilmuwan?

Sabtu, 23 April 2016|19:27:23 WIB




RADARRIAUNET.COM - Sampai hari ini, sosok perempuan jarang sekali terdengar kiprahnya dalam dunia science, teknologi, engineering dan matematika (STEM). Keresahan tersebut menjadi fokus utama kampanye Microsoft Indonesia dan kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam peringatan hari Kartini.
 
Bukan hanya Indonesia, isu tersebut bahkan telah menjadi pertanyaan dunia. Terdapat 7 dari 10 perempuan dunia tertarik dalam dunia science. Faktanya hanya 2 dari 10 perempuan memiliki karir dalam bidang science.
 
Belum jauh dari peringatan hari Kartini, kini kita bertanya kemanakah peranan perempuan?
 
Bukankah terdapat 73 persen pengguna layanan internet di Jakarta didominasi oleh perempuan?
 
Mengapa tingginya minat tidak menjamin banyaknya perempuan yang mau berkarir dalam dunia STEM?
 
Berikut adalah beberapa poin yang disimpulkan terhadap fenomena tersebut yang  diambil dari hasil diskusi bersama dalam peringatan hari Kartini.
 
Kompetisi
 
Wanita umumnya kurang kompetitif dan agresif daripada laki-­laki, dan ini bisa berdampak pada keinginan mereka untuk menindaklanjuti karirnya. Wanita sulit konsisten bersaing karena kurangnya agresifitas.
 
Kurangnya dorongan
 
Stereotip bagi perempuan adalah fenomena yang tidak pernah hilang. Pertanyaan pasti muncul ketika perempuan memilih karir tersebut. Untuk apa perempuan menjadi ilmuan? Stereotipe tersebut seringkali memojokan perempuan untuk segera mengubur mimpinya. Menurut psikolog, Perempuan membutuhkan dorongan yang lebih positif, seperti motivasi, dan bujukan. Berbeda dengan laki­laki yang membutuhkan dorongan negatif, seperti tekanan dan kekurangan agar bisa maju.
 
Menjaga anak
 
Meski bukanlah alasan, tetapi memiliki anak sering kali menjadi faktor seorang sarjana teknik menaggalkan karirnya. Kurangnya kesempatan perempuan untuk memperoleh cuti hamil dan jam untuk anak­anak, membuat perempuan umumnya tertinggal. Sebuah studi dari Berkley mengungkapkan 41 persen perempuan mundur dari tujuan utama mereka untuk menjadi profesor riset karena memiliki anak. 
 
cnn/ h24






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE