Kelompok Media Tolak Bagikan Panama Papers ke Pemerintah AS
ICIJ hingga kini belum mempublikasikan 11,5 juta bocoran dokumen milik firma hukum Mossack Fonseca yang berbasis di Panama. Reuters/Wolfgang Rattay

Kelompok Media Tolak Bagikan Panama Papers ke Pemerintah AS

Sabtu, 23 April 2016|18:06:00 WIB




RADARRIAUNET.COM - International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), kelompok media yang tengah meluncurkan penyelidikan terhadap ribuan perusahaan offshore yang termuat di Panama Papers, menolak memberikan jutaan bocoran dokumen itu kepada pemerintah Amerika Serikat.
 
Dilaporkan Reuters pada Jumat (22/4), ICIJ menolak berpartisipasi dalam penyelidikan kriminal yang tengah diluncurkan oleh Departemen Kehakiman AS.
 
Permintaan kepada ICIJ untuk berbagi Panama Papers sebelumnya diajukan oleh Preet Bharara, Jaksa Manhattan. Bharara menulis kepada ICIJ bahwa pihaknya tengah mencari informasi tambahan dari kelompok media itu untuk membantu penyelidikan terhadap berbagai klaim penghindaran pajak. 
 
Namun, ICIJ menyatakan kepada para jaksa di kantor Bharara bahwa mereka tidak akan merilis data rahasia terhadap Departemen Kehakiman AS.
 
"ICIJ, dan organisasi induknya, Center for Public Integrity, merupakan organisasi media yang dilindungi oleh Amandemen Pertama dan sejumlah perlindungan hukum lainnya, sehingga kami tidak dapat menjadi perpanjangan tangan dari penegak hukum," kata Gerard Ryle, direktur ICIJ, dalam pernyataannya yang diunggah di situs resmi ICIJ, Kamis (21/4), 
 
ICIJ hingga kini belum mempublikasikan 11,5 juta bocoran dokumen milik firma hukum Mossack Fonseca yang berbasis di Panama. Jutaan bocoran dokumen, yang kemudian disebut sebagai Panama Papers itu mengungkapkan sejumlah harta dan investasi tersembunyi sejumlah pemimpin negara dan pesohor dunia. 
 
Panama Papers mengungkapkan ribuan perusahaan di yurisdiksi bebas pajak (offshore) yang terkait dengan sejumlah tokoh penting. Meski pendirian perusahaan semacam ini tidak ilegal, namun rentan akan praktek penyembunyian aset dan penggelapan pajak. 
 
Sejumlah pemimpin negara yang terkait dalam Panama Papers, antara lain Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, Presiden Inggris David Cameron, dan mantan perdana menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson yang memutuskan mundur dari jabatannya setelah Panama Papers terbongkar. 
 
Berbagai negara, termasuk AS, kini meluncurkan penyelidikan masing-masing terkait dugaan penggelapan pajak menyusul terungkapnya Panama Papers. Selain itu, pemain film Jackie Chan dan pesepak bola Lionel Messi juga terseret dalam dugaan penggelapan pajak. 
 
 
ama/cnn/rrn/h24/lex
 






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE