RADARRIAUNET.COM - Ribuan ikan ditemukan mati secara mendadak di sungai kanal pembuangan limbah pabrik PT. Riau Andalan Pulp and Paper (APRIL group), di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Dari penelusuran awak media, Kamis (18/8/2016) di sepanjang sungai Kampar, Desa Sering, menuju kanal pembuangan limbah perusahaan kertas terbesar itu, terlihat air berubah warna menjadi hitam, berbeda dengan warna air aslinya.
Disepanjang sungai diketemukan berjejer ribuan ikan mati, dan mengambang. Dari informasi masyarakat setempat, peristiwa tersebut sudah terjadi selama dua hari ini.
“Ya, ribuan ikan di sungai ini pada mati, ini sudah terjadi selama dua hari,” ungkap warga Desa Sering, Abu Bakar, saat ditemui dilokasi ikan mati.
Akibat pencemaran sungai yang menyebabkan ikan mati ini, para nelayan setempat yang mengantungkan hidunya cukup tertekan, karena mata pencaharian mereka sehari hari habis, dan susah mendapatkan ikan lagi.
Menurut Abu Bakar, peristiwa ini bukanlah yang pertama kali. Pencemaran sungai menyebabkan ikan mati sudah sering terjadi, tapi anehnya tidak ditindak oleh Pemerintah maupun instansi terkait.
Masyarakat berharap, Pemerintah segera mengungkap penyebab ikan mati disungai tersebut. Jika hal ini terus dibiarkan tentunya akan merusak ekosistem sungai Kampar.
“Kami harap Pemerintah dapat menindak tegas perusahaan yang merusak ekosistem sungai. Ini harus ada tindakan tegas, jangan terus dibiarkan,” kesalnya.
Sementara itu Pengawas Kanal limbah PT.RAPP, Wak Lebak yang mengaku sudah 10 tahun bekerja mengawasi kanal limbah tersebut, mengatakan, ikan mati sudah terjadi selama dua hari. Diduga akibat kebocoran pipa pembuangan limbah milik PT.RAPP.
Lex/snc/RR