Pengembangan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api Terganjal Lahan
Ilustrasi Kawasan Industri. CNN

Pengembangan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api Terganjal Lahan

Senin, 18 April 2016|15:56:27 WIB




RADARRIAUNET.COM - Rencana pemerintah mengembangan kawasan Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terancam kembali molor.
 
Sebab, kawasan yang diproyeksikan menjadi penghubung (hub) sekaligus lokasi hilirisasi karet, minyak mentah, sawit hingga batu bara itu masih terkendala masalah lahan.
 
"Penyediaan lahan ini masih bermasalah karena berkaitan dengan pemanfaatan lingkungan sehingga pembangunan masih terganjal izin dari Kementerian Kehutanan," ujar Deputi Bidang Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Perekonomian Eddy Putra Irawady seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (18/4).
 
Guna menghindari mangkraknya proyek, Eddy bilang pemerintah pusat akan berkoordinasi dengan sejumlah Kementerian demi menyeleraskan ketentuan perizinan.
 
Tak hanya itu, kata dia pemerintah juga akan menebitkan payung hukum berupa Peraturan Pemerintah (PP) guna segera merealisasikan rencana tersebut.
 
"Sudah ada upaya lain (juga) seperti memindahkan tempat titik pelabuhan awal ke Tanjung Carat. Tapi tetap saja membutuhkan izin dari Kementerian Kehutanan," ungkapnya.
 
Pada kesempatan berbeda, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menargetkan KEK Tanjung Api-Api bisa rampung pada 2018 demi mempercepat hilirisasi karet, sawit dan batu bara.
 
Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki mengatakan, untuk mendukung proyek KEK Tanjung Api-Api pihaknya akan menyedian lahan sembari mereklamasi Tanjung Carat yang akan dijadikan dermaga samudera.
 
Tak cuma itu, Pemprov Sumsel juga berencana mereklamasi lahan seluas 3.000 hektare di Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin supaya bisa disandari kapal berkapasitas 7/.000 DWT.
 
Dengan upaya tersebut, maka ke depannya KEK akan memiliki luas 4.045 hektare yang terdiri atas reklamasi Tanjung Carat 2.015 hektare dan lahan darat 2.030 hektare.
 
Di mana kawasan KEK sendiri akan dikembangkan industri meliputi coal gasification, pembangkit listrik, coal liquefaction, pabrik pupuk, pabrik semen, pabrik ban, pengolahan CPO, kilang minyak, dan industri hilir petrochemical.
 
ALEX/ RRN/ CNN






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE