Obama Ungkap Kesalahan Terbesarnya Selama jadi Presiden AS
Dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi, Barack Obama mengungkapkan kesalahan terbesarnya selama menjabat presiden Amerika Serikat. Reuters/Gary Cameron

Obama Ungkap Kesalahan Terbesarnya Selama jadi Presiden AS

Selasa, 12 April 2016|15:41:29 WIB




RADARRIAUNET.COM - Barack Obama mengakui kesalahan terbesarnya selama menjabat presiden Amerika Serikat adalah campur tangan negaranya dalam konflik di Libya tahun 2011.
 
Menurut Obama dalam wawancara dengan Fox News yang disiarkan Minggu waktu setempat,/ seperti dikutip media ini dari berbagai sumber (11/4), AS tidak melakukan perencanaan yang cukup dalam intervensi militer di Libya, terutama setelah Muammar Gaddafi digulingkan dan terbunuh pada Oktober 2011.
 
"Kemungkinan adalah gagalnya perencanaan setelah saya merasa intervensi di Libya adalah hal yang benar," kata Obama saat ditanya ihwal kesalahan terbesarnya saat menjabat presiden.
 
Libya saat itu adalah satu dari banyak negara di Timur Tengah yang dilanda revolusi atau Arab Spring. Gaddafi tersingkirkan setelah kelompok oposisi bersenjata dibantu oleh pasukan udara Amerika Serikat dalam koalisi pimpinan NATO, menghantam wilayah pemerintah Libya.
 
Gaddafi terbunuh oleh seorang tentara oposisi setelah iring-iringannya dibom dari udara. Usai kepemimpinan Gaddafi, kondisi Libya saat ini masih jauh dari aman.
 
Pemerintah Libya terbagi dua, dan sama-sama didukung militan bersenjata. Negara itu kini juga menjadi tempat yang aman bagi kelompok teroris, salah satunya ISIS, yang jumlahnya kian bertambah.
 
Ini bukan kali pertama Obama mengakui kesalahannya di Libya. September lalu, Obama juga mengkritik soal intervensi di Libya dalam pidatonya di Majelis Umum PBB. 
 
"Koalisi kami seharusnya bisa melakukan lebih banyak dalam mengisi kekosongan yang ditinggalkan," kata Obama.
 
Dalam publikasi di majalah The Atlantic bulan lalu, Obama mengatakan apa yang terjadi di Libya bukan karena salahnya sendiri, ada andil Perdana Menteri David Cameron yang menurutnya "teralihkan pikirannya oleh banyak hal" usai operasi menggulingkan Gaddafi.
 
Obama dalam wawancara itu juga mengatakan AS sebenarnya menaruh harapan yang besar bagi pemimpin-pemimpin di Eropa untuk keamanan Libya usai tergulingnya Gaddafi. Pasalnya, menurut Obama, Eropa secara geografis "lebih dekat" dengan Libya. Selain itu, Obama mengatakan pemimpin Eropa yang memilih tidak bertindak telah membuat Libya "kacau."
 
Usai komentar tersebut, Obama menuai kritikan dari Cameron dan mantan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy.
 
Dalam pernyataannya kepada CNN, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Ned Price mencoba meredam protes kepada Obama dengan mengatakan aliansi antara Inggris dan AS masih sangat kuat.
 
"PM Cameron masih menjadi mitra dekat presiden, dan kami menghargai kontribusi Inggris dalam nilai bersama keamanan nasional dan kebijakan luar negeri yang mencerminkan hubungan khusus dan penting dua negara," kata Price.
 
Prestasi terbesar
 
Dalam wawancara dengan Fox, Obama mengatakan prestasi terbesarnya saat menjadi presiden adalah berhasil "menyelamatkan ekonomi AS dari depresi besar," usai krisis finansial tahun 2008.
 
Obama juga mengakui hari terbaiknya di Gedung Putih adalah saat reformasi jaminan kesehatan AS disahkan.
 
"Kami duduk di Balkon Truman dengan semua staf yang bekerja keras untuk itu, dan saya tahu apa artinya itu bagi keluarga-keluarga yang saya temui dan tidak memiliki jaminan kesehatan," kata Obama.
 
Kepada reporter Fox, Obama mengatakan hari terburuknya saat menjabat presiden AS adalah saat dia "mengunjungi Newton usai penembakan di SD Sandy Hook."
 
Pada 14 Desember 2012, 20 anak SD terbunuh saat pelaku penembakan menerobos masuk ke sekolah itu. Obama menyampaikan pidatonya dalam acara belasungkawa di kota tersebut.
 
den cnn/ alex 






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE