Jakarta (RRN) - PT Bank Mega Tbk mengincar pertumbuhan kredit sebesar 10,8 persen hingga akhir tahun nanti, dari Rp32,39 triliun pada akhir tahun lalu menjadi sebesar Rp35,9 triliun.
Target pertumbuhan ini boleh dibilang agresif, mengingat realisasinya pada akhir tahun lalu negatif 3,62 persen dari tahun 2014 silam yang sebesar Rp33,61 triliun. Sebagai upaya mendongkrak kinerja tahun ini, Bank Mega akan menggenjot kredit korporasi.
"Kami tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik tahun ini akan kami manfaatkan dengan mengucurkan kredit ke sektor korporasi," ujar Kostaman Thayib, Direktur Utama Bank Mega kepada media, Selasa (5/4).
Selain mendongkrak kredit korporasi, sambung dia, bank milik Chairul Tanjung ini juga akan menggenjot kredit produktifnya, terutama kredit modal kerja dan kredit investasi. Sementara, untuk sektor kredit konsumer, Bank Mega akan konsentrasi mengembangkan lini bisnis kartu kredit.
Tidak cuma agresif dalam mematok pertumbuhan kredit, Bank Mega juga optimistis dalam meraup dana pihak ketiga (DPK) dan laba bersih sampai akhir tahun nanti.
Dalam materi paparan publik yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, perseroan membidik DPK tumbuh 9,7 persen menjadi sebesar Rp54,5 triliun dan laba bersih diproyeksikan naik 4,8 persen menjadi Rp1,1 triliun.
Ekspansi Ritel
Kostaman menuturkan, untuk mendongkrak lini ritel, pihaknya berniat memanfaatkan jaringan kantor kas di gerai-gerai Carrefour. Ini merupakan sinergi bisnis dalam kelompok usaha CT Corp.
"Saat ini, kami baru memiliki sekitar tiga kantor kas di cabang Carrefour. Tahun ini, kami mau buka lagi hingga 20-25 kantor kas. Investasinya kecil, tetapi pasarnya besar. Kami tinggal jemput bola disana," tutur dia.
Adapun, hingga akhir tahun lalu, Bank Mega telah beroperasi melalui 345 kantor. Di antaranya 44 kantor cabang, 298 merupakan kantor cabang pembantu dan tiga sisanya adalah kantor kas.
Alex/ cnn