Selasa, 17 November 2015|12:27:39 WIB
RADAR BISNIS - Direktur Utama PT Maja Raya Indah Semesta (MRIS) Ishak mengkritik Menteri Perhubungan Ignasius Jonan karena membatalkan pembangunan bandara di Lebak, Banten, secara tiba-tiba.
"Ini Presidennya Pak Jokowi apa Jonan? Kalau gitu biarin aja jadi Presiden itu Pak Jonan. Kemaren dia bilang tunggu keputusan Pak Jokowi, sekarang dia putuskan sendiri kan aneh. Itu arogan enggak?" ujar Ishak kepada awak media , Jakarta, Jumat malam (13/11/2015).
Di mata Ishak, Jonan tak bisa dipercaya. Sebab menurut Ishak, beberapa waktu lalu Jonan berbicara ke media bahwa keputusan pembangunan bandara di Lebak akan menunggu arahan Presiden Jokowi.
Sementara itu ucap dia, dalam rapat terakhir antara Kemenhub, Lion Grup, dan MRIS, Direktur Kebandarudaraan Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan akan mengkaji lebih dalam usulan Lion Grup dan MRIS.
Ishak menanggap keputusan tersebut sangat tiba-tiba. Dia mensinyalir keputusan itu diambil setelah beberapa waktu lalu Kementerian Perhubungan didemo oleh masyakarat Lebak.
"Gara-gara kemarin ada demo, emang enggak boleh masyakarat demo? Mengemukakan pendapat. Kalau enggak boleh, balik lagi dong ke zaman Pak Harto," kata dia.
Selain itu dia juga menduga ada permasalahan pribadi antara Jonan dan pemilik Lion Grup yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Rusdi Kirana.
Jonan ucap Ishak, menganggap seolah-oleh proyek bandara Lebak adalah proyek Lion Grup. Padahal kata dia, MRIS juga berinvestasi sebagai mitra bisnis Lion Grup dalam penyediaan lahan.
"Saya enggak tahu itu urusan orang itu berdua (Jonan dan Rusdi Kirana) yang ribut enggak karuan terus bawa-bawa masyarakat Banten," kata dia.
Atas keputusan Jonan itu, MRIS mengaku tak bisa berbuat banyak. Hanya saja Ishak berpesan kepada Jonan agar sebagai pejabat publik, apalagi menteri, jangan arogan dalam memutuskan suatu proyek karena akan berdampak kepada kepercayaan investor dan masyarakat banyak. (kps/fn)