Senin, 16 November 2015|14:07:59 WIB
RADAR BISNIS - Industri e-commerce saat ini sangat menarik, karena semakin banyak masyarakat Indonesia mencoba untuk berbelanja online, atau paling tidak mulai mempertimbangkan berbelanja online.
Pendapat ini disampaikan CEO Lazada Indonesia Magnus Ekbom. Dikatakannya, hal ini harus terus dilanjutkan dengan kerja sama antara e-commerce untuk dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap belanja online.
Magnus juga membeberkan sejumlah fakta menarik. Berdasarkan penelitian terhadap konsumen Lazada di enam negara termasuk Indonesia, ada sejumlah hal yang disorotinya.
"Masyarakat Indonesia mayoritas memilih pembayaran melalui transfer bank. Walaupun angka dari pembayaran cash on delivery (COD) masih tetap stabil, ini menunjukan bahwa semakin banyak masyarakat mempercayai belanja online," kata Magnus melalui email kepada awak media , Kamis (12/11/2015).
Fakta lainnya, konsumen Lazada Indonesia didominasi oleh masyarakat dari kategori usia 18-25 tahun, dan disusul berikutnya dengan kategori rentang usia 26-30 tahun.
"Ini menunjukan bahwa generasi muda sangat mendominasi market belanja online dan kami ingin terus memastikan bahwa pengalaman belanja online dan pilihan produk yang dihadirkan oleh Lazada Indonesia dapat menjawab kebutuhan mereka," simpulnya.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, e-Commerce Indonesia saat ini sedang berada dalam iklim industri yang baik dan diperkirakan masih akan terus berkembang.
"Empat sampai enam kali lebih kuat, luas dan besar," kata Ketua Umum Indonesia E-Commerce Association (IdEA) Daniel Tumiwa.
Meski demikian, industri e-Commerce Indonesia hingga saat ini masih memiliki laporan keuangan yang belum memuaskan. "Semua merugi. Tapi di sisi lain, pelanggan bertambah, jumlah transaksi naik, nilai transaksi naik," papar Daniel.
Lemahnya performa keuangan dari banyak pelaku industri e-commerce di Indonesia salah satunya disebabkan oleh upaya marketing yang menyedot banyak biaya hingga akhirnya kerap mengalami kerugian.
"Marketing, branding, dan mengalahkan saingan," kata Daniel menyebut poin-poin yang disorotinya.
Maret lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan, akan menargetkan nilai transaksi e-commerce agar mencapai USD 20 miliar pada 2016. Data Kominfo mencatat, sampai 2014, nilai transaksi e-commerce di Indonesia baru mencapai USD 12 miliar atau setara Rp 162 triliun (USD 1 = 13.500). (rns/fyk/fn)