Sabtu, 14 November 2015|14:32:07 WIB
JAKARTA (RRN) - Science Film Festival kembali digelar untuk keenam kalinya di Indonesia. Acara yang diprakarsai oleh Goethe Institut ini merupakan salah satu rangkaian acara dari Jerman Fest.
Program ini mengadaptasi pendekatan yang unik dalam menjelaskan isu-isu ilmiah dengan cara yang menghibur. Tujuannya yakni untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sains kontemporer, teknologi, dan lingkungan melalui media film.
Acara ini juga dibuka oleh Menteri Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan Anies Baswedan.
“Ini bukan sekedar sains, tapi sains yang dipresentasikan dengan kreativitas seni. Mengombinasikan kedua hal tersebut bisa membuat sesuatu yang sangat kuat,” ujar Anies Baswedan saat pembukaan di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat 12 November.
Sesuai dengan tema ‘International Year of Light’ dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Science Film Festival tahun ini mengundang penontonnya untuk menemukan peran dari cahaya dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui cara yang menghibur ini, diharapkan anak-anak dan pelajar bisa lebih menyukai sains. Anies juga berharap film-film sains bisa semakin banyak diproduksi oleh para sineas Indonesia.
“Melalui acara ini, semoga anak-anak Indonesia lebih tertarik terhadap sains dan juga bisa meningkatkan keberadaan dan kualitas film-film dokumenter sains buatan Indonesia,” ujar Elizabeth Soegiharto, Koordinator Proyek Science Film Festival.
Science Film Festival ini digelar mulai 12 hingga 26 November 2015 di 21 kota di Indonesia seperti Aceh, Ambon, Balikpapan, Bandung, Bogor, Depok, Jakarta, Makassar, Malang, Manado, Mataram, Medan, Nganjuk, Samarinda, Serang, Sidoarjo, Sumbawa, Surabaya, Tanggerang, Waingapu, dan Yogyakarta.
(LOV/mtvn)