Kamis, 12 November 2015|14:19:36 WIB
RADAR ENTERTAINMEN - Melalui akun Instagram miliknya, penyanyi dangdut Inul Daratista (36) berujar bahwa rumah karaoke Inul Vizta Manado yang dikelolanya, diduga terbakar karena unsur kesengajaan.
"Laporan dari kepolisian sudah keluar. Biar masyarakat jelas ini bukan karena kesalahan kami saja seutuhnya. Tapi karena ada unsur kesengajaan dan sangat disengaja," tulis Inul dalam akun Instagram @Inul.d, Selasa (10/11/2015).
Pemilik goyang ngebor ini mengucapkan syukur atas keberhasilan Laboratorium Forensik (Labfor) kepolisian Manado mengungkap fakta tersebut.
"Terima kasih pak polisi. Terima kasih ya Allah kau tunjukkan yang sesungguhnya," tulis Inul sambil mengunggah foto salah satu media yang memberitakan hal tersebut.
Untuk mengetahui lebih lanjut fakta-fakta yang diketahui Inul,Kompas.com mencoba menghubunginya secara langsung. Namun, belum berhasil.
Seperti yang dikutip dari Tribun Manado, dari hasil pemeriksaan Labfor kepolisisan Manado menyatakan bahwa kebakaran Rumah Karaoke Inul Vizta Manado ada unsur kesengajaan. Hal itu dikatakan langsung, Kapolresta Manado Kombes Pol Rio Permana Mandagi.
"Tadi pagi saya dapat laporan pemeriksaan Labfor, ada unsur premium (bahan bakar bensin) disitu atau kesengajaan," jelas Mandagi. Dia juga mengatakan, bahwa di lantai dua yang diduga asal mula api ke dapatan bensin. "Tidak mungkin di tempat karaoke ada bensin, kami akan usut tuntas kasus ini," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, beberapa saksi mata menceritakan adanya kejanggalan dalam musibah yang terjadi pada Minggu 24 Oktober 2015. Salah satunya adalah aliran listrik di lantai 3 tidak padam, padahal api telah membesar di lantai 2.
"Kami tidak tahu kalau sudah terbakar di lantai 2. Saya baru tahu saat berfirasat buruk dan keluar dari room yang kami sewa," ujar Ifo (21), salah satu korban selamat.
Selain itu, alarm tanda bahaya kebakaran juga tidak terdengar saat kejadian sekitar pukul 00.30 Wita itu. Dia dan pacarnya serta keempat rekan lainnya berada di salah satu room di lantai 3.
Berdasarkan informasi lainnya, salah satu karyawan Inul Vizta telah mencoba memadamkan api dengan alat pemadam yang ada di gedung tersebut. Namun, api terus membesar dan membuat para pengunjung terjebak di lantai atas.
Beberapa orang juga mencoba membantu pemadaman dengan apa saja, termasuk membawa botol air mineral.
Api baru bisa dikendalikan saat delapan unit mobil pemadam kebakaran turun ke lokasi dan petugas berusaha memecahkan kaca jendela agar bisa menuju ke titik api.
Kini, ratusan orang memadati Instalasi Pemulasaran Rumah Sakit Malalayang untuk mencari tahu korban yang tewas.
Sepasang suami istri, Claudia Wowor dan Fredy Kalalo, ikut menjadi korban pada kejadian tersebut. Keduanya diduga tewas kehabisan napas sebab jenazah korban tidak hangus terbakar. (kps/fn)