Kamis, 12 November 2015|11:52:12 WIB
Hati-hatilah saat menerima telepon atau sms dari nomor tak dikenal. Seorang pegawai RSUD di Selatpanjang ditipu via telpon oleh seseorang. Iapun tertipu Rp25 juta.
SELATPANJANG (RRN) - Seorang pegawai di RSUD Kepulauan Meranti berinisial JA (20) mengaku menjadi korban penipuan via telepon. Peristiwa terjadi, Ahad (8/11/15) lalu.
Akibat kejadian tersebut, JA mengaku mengalami kerugian Rp25 juta. Menurut sumber informasi, JA pada Minggu siang itu, mendapat telepon dari seorang lelaki.
Pria misterius itu memberi kabar bahwa orang tua korban yang berdomisili di Teluk Kuantan, Kabupaten Kuansing, sedang sekarat dan membutuhkan banyak uang untuk berobat. Dalam percakapan itu, pria tak dikenal meminta JA mengirimkan sejumlah uang.
Dikabari seperti itu, JA kalap dan percaya 100 persen dengan kabar itu. Beberapa jam kemudian, JA tanpa pikir panjang mengirimkan Rp5 juta ke rekening yang diberikan pria itu, melalui ATM.
Si pria misterius mengatakan uang itu tidak cukup. Ia meminta JA meminjam uang kepada kenalannya. JA pun patuh dan meminjam pada dua oran dokter di rumah sakit tempatnya bekerja.
"Jadi dengar-dengar korban ada enam orang yangtertipu, termasuk JA, totalnya Rp25 juta," jelas sumber yang enggan ditulis namanya.
Selang beberapa waktu, wanita asal Teluk Kuantan tersebut baru sadar bahwa ia telah tertipu. "Setelah sadar, kerabat JA menelepon operator sebuah bank yang dialamatkan sebagai pengiriman uang itu. Namun ia mengatakan tak berhak melihat jumlah rekening nasabah," ucap sumber informasi.
Masih dengan sumber ini, katanya, pada Senin (9/11/2015) pagi, JA mengecek langsung ke bank yang terletak di Selatpanjang, tempat ia mentranferkan sejumlah uang.
"Kata bank saldo nol rupiah, dan tercatat alamat rekening ada di Medan, Sumatera Utara," pungkas sumber sambil menyebut nama orang pemilik rekening itu.
Atas insiden itu, JA dan kerabatnya membuat laporan ke Mapolres Kepulauan Meranti.
Terpisah, ketika dikonfirmasi kepada Kapolres Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad melalui Kasat Reskrim AKP Antoni Lumban Gaol, membenarkan adanya laporan kejadian. (rud/fn)