Senin, 09 November 2015|13:10:39 WIB
PDAM Tirta Kampar terus berusaha meningkatkan kinerja karyawan. BUMD Kampar ini mengadakan Workshop Peningkatan Kinerja dengan mendatangkan narasumber dari BPP-SPAM pusat.
BANGKINANGKOTA (RRN) - PDAM Tirta Kampar menggelar workshop dengan mendatangkan nara sumber dari Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air (BPP-SPAM) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kegiatan ini digelar dalam rangka peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bekinerja sehat di Bidang air minum.
Workshop yang diikuti, Tim Bappeda Kabupaten Kampar, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kampar, Badan Pengawas PDAM Tirta Kampar, Konsultan dan PDAM Tuirta Kampar sendiri, dilaksanakan Kamois (5/11/15) di Aula Bappeda Kabupaten Kampar yang ditandai dengan eksposes kondisi dan perkembangan PDAM Tirta Kampar saat ini.
Dalam kesempatan tersebut, Dairut PDAM Tirta Kampar, Muhammad Rusdi, dalam eksposnya menyampaikan bahwa kondisi dan pengelolaan air minum PDAM Tirta Kampar terus membaik dan terus berkembang menuju Pengelolaan yang sehat.
Dijelaskan Rusdi, PDAM Tirta Kampar didirikan berdasarkan Perda Kabupaten Kampar nomor 02 tahun 1993 yang disahkan Gubernur Riau tahun 1993, system pelayanan air minum yang dilaksanakan perusahaan ini sangat diperlukan dengan system pengembangan pelayanan air bersih kepada masyarakat secara terarah dan berkesenambungan.
Hanya saja Kabupaten Kampar yang terletak antara 01’28’30 sampai 101’14’30 bujur Timur ini merupakan kabupaten Kota terluas di Provinsi Riau yang memilki 250 Desa/kelurahan yang berada di 21 kecamatan, yang tentunya berdampak terhadap pengembangan akses jaringan dan pelayanan air bersih diwilayah tersebut.
“Namun demikian, PDAM Tirta Kampar terus berbenah diri dan terus mengembangkan diri dan terbukti hingga tahun 2015 ini PDAM Tirta Kampar sudang memiliki 6.120 pelanggan,” sebutnya.
Hal ini ditandai dengan perkembangan pelayanan sambungan rumah PDAM hingga saat ini terdapat dicabang dan unit, Bangkinang dengan kapasitas terpasang 40L/dt dengan jumlah pelanggan 2.681 sambungan, IKK Air Tiris/Padang Mutung dengan kapasitas terpasang 12,5L/dt dengan pelanggan 802 sambungan, IKK Tambang dengan Kapasitas terpasang 10L/dt dengan jumlah pelanggan 572 sambungan, IKK Teratak Buluh/Siak Hulu dengan kapasitas terpasang 7,5L/dt dengan jumlah pelanggan 242 sambungan.
Kemudian IKK Kuok/Salo dengan kasitas terbatas 22,5L/dt dengan jumlah pelanggan 513 sambungan, IKK Kampar timur dengan kapasitas terpasang 15L/dt dengan jumlah pelanggan 850 sambungan, IKK Bangkinang dengan kapasitas terpasang 10L/dt dengan jumlah pelanggan 200 sambungan dan Kampar Kiri dengan kapasitas terpasang 20L/dt dengan jumlah pelanggan 260 terpasang dengan total keseluruhan 6.120 pelanggan.
"Untuk pengembangan kedepan, akan mengembangkan cabang/unit pelaksana di IKK Kampar Utara, IKK Tapung Hulu, IKK Koto Kampar Kiri Hulu, IKK Kebun Durian-Kampar Kiri, IKK Tapung Hilir, IKK Tapung, IKK perhentian Raja dan IKK Gunung Sahilan, yang saat ini sedang proses perencanaan,"ujarnya.
Rencana pengembangan dan penyehatan PDAM Tirta Kampar sangat diperlukan biaya dari APBN dan pendamping APBD dan untuk pembangunan system pada daerah baru perlu adanya koordinasi yang baik antara APBN dan APBD.
Oleh karena itu perlu dukungan masyarakat setempat untuk penyediaan lahan atau lokasi untuk system pelayanan air minum yang ada agar kondisinya dalam keadaan sehat dengan mengoptimal system yang ada.
“Demi merialisasikan program dan rencana PDAM Tirta Kampar kepada Masyarakat maka diperlukan Biaya APBN Rp.97.223.833.000,- APBD Rp.10.380.000.000,- dan biaya PDAM Rp. 546.000.000,"akui Rusdi.
Sementara itu, salah seorang tim BPP-SPAM Kementrian PU dan Perumahan Rakyat RI M. Aulawi DN menyebutkan bahwa kedepan untuk lebih sehatnya pelayanan dan pengembangan bidang air minum di PDAM maka ada tiga issu yang harus dikembangkan.
"Yaitu issu kelembagaan, Isssu Bahan Baku, dan Issu Pendanaan,”tuturnya. (man/fnm)