Jelang Pemilu, Media Independen Myanmar Penuh Wajah Suu Kyi
FOTO: cnnindonesia

Jelang Pemilu, Media Independen Myanmar Penuh Wajah Suu Kyi

Senin, 02 November 2015|15:12:53 WIB




JAKARTA (RRN) - Beberapa warga Myanmar yang menjadi pembaca media independen bisa jadi tidak mengetahui seluruh 90 partai politik yang ikut serta dalam pemilihan umum pada 8 November mendatang. Pasalnya, seluruh koran dan media daring hanya dipenuhi potret salah satu kandidat, yaitu Aung San Suu Kyi.

Lima tahun lalu, media massa yang memberitakan atau melansir foto dari pemimpin pro-demokrasi ini bisa dipenalti oleh penguasa junta militer. Suu Kyi sendiri baru dibebaskan oleh junta militer pada 2010, setelah 15 tahun dijadikan tahanan rumah.

Seperti dilansir Reuters, perubahan pemberitaan ini dirasa sangat dramatis setelah kontrol media oleh junta berangsur mengendur sejak 2011.

Salah satu lembaga pengawas media internasional memang mengatakan bahwa perlakuan terhadap pendukung Suu Kyi dapat mengancam status pemilu yang sudah digadang-gadang sebagai pemungutan suara teradil dalam 25 tahun.
•    
"Sebelum ada media yang bebas dan adil, kami tidak akan menjalankan pemilu yang bebas dan adil, demikian pula dengan pemerintah yang bebas dan adil," ujar Ma Thida, presiden salah satu pengawas media internasional di Myanmar, PEN International.

Salah satu media yang juga terkena demam Suu Kyi adalah 7Day News. Wajah Suu Kyi dan partai pimpinannya Liga Demokrasi Nasional (NLD) mendominasi halaman muka salah satu surat kabar terlaris di Myanmar ini.

Sebuah analisis yang meneliti 100 unggahan terakhir 7Day News dalam laman Facebook menunjukkan bahwa 19 di antaranya memberitakan mengenai NLD. Hanya ada empat berita mengenai Partai Solidaritas Persatuan dan Pembangunan (USDP).

"Perhatian publik tertuju pada NLD. Jika Anda menulis tentang partai lain, tidak ada yang mau membaca. Mereka hanya akan langsung membaliknya," kata pemimpin redaksi 7Day News, Thaung Su Nyein.

Kebebasan pers ini juga dimanfaatkan dengan baik oleh jurnalis dari koran politik The Voice, Naw Ko Ko. "Saya suka dia. Untuk menulis kritik atau hal negatif tentangnya, saya harus berpikir hati-hati," katanya.

Jika NLD menang pemilu, Suu Kyi mengatakan bahwa ia berencana memimpin pemerintahan selanjutnya meskipun langkahnya kemungkinan terjegal regulasi.

Undang-Undang Myanmar menyebutkan bahwa calon presiden tidak boleh memiliki pasangan atau anak yang berkewarganegaraan asing. Sedang suami dan dua putra Suu Kyi merupakan warga Inggris.

Sementara itu, media pemerintah tetap mendedikasikan pemberitaannya untuk Presiden Myanmar, Thein Sein. Ihwal kurangnya publikasi mengenai kampanye partainya, USDP bungkam.

Partai berkuasa ini beranggotakan mantan pejabat militer dan dibentuk dari gerakan sosial gagasan junta sebelumnya.

"(Pemberitaan mengenai NLD ini) adalah revolusi bagi kebanyakan orang. Ini adalah kesempatan untuk menyingkirkan orang-orang ini, untuk mendepak mereka," kata Presiden Asosiasi Jurnalis Myanmar, Thiha Saw. (stu/fn)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE