Senin, 26 Oktober 2015|12:54:29 WIB
SELATPANJANG (RRN) - Pelayanan maksimal yang dijanjikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kepulauan Meranti terhadap warga yang datang berurusan, sepertinya hanya isapan jempol. Kenapa tidak, hanya alasan celana pendek dan memakai sendal, petugas bahkan dengan garangnya mengusir warga yang datang ke sana.
Seperti yang dialami Cipto, warga Bandul, yang kini menetap di RT04 RW01 Jalan Tanjungharapan, Kelurahan Selatpanjang Kota ini. Hanya gara-gara memakai celana pendek dan menggunakan sendal, ia bahkan mendapat perlakuan tidak baik dari petugas di sana. Bukan saja tidak dilayani, pria mata sipit ini bahkan diusir petugas keamanan di kantor itu.
"Saya datang hanya untuk ambil KTP saya yang baru, tapi mereka malah mengusir saya," kata Cipto kepada sejumlah wartawan yang kebetulan sedang berkumpul di kantor bupati.
Sebenarnya saat itu Cipto tidak bermaksud menyampaikannya kepada wartawan, melainkan hendak melaporkan langsung kepada bupati atas pelayanan petugas Capil. Dengan memakai kemeja merah muda dan celana levis biru ukuran selutut, pria ini terus saja menggerutu atas perlakuan yang diterimanya.
Kasihan melihat Cipto, akhirnya sejumlah wartawan berniat membantunya dan kembali mengantarkan pria itu ke Disdukcapil agar mendapatkan haknya (pelayanan) dari SKPD itu.Namun, petugas di instansi tersebut tetap saja tidak mau melayaninya.
"Saya butuh KTP itu untuk administasi di Rumah Sakit, karena saya mau menjalani operasi atas penyakit perut yang saya derita. Saat ini tak mungkin saya harus membeli sepatu dan celana panjang, sementara kita bukan orang kaya, tapi kalau tidak boleh juga ya tak apalah nanti saya minta tolong sama orang lain saja (calo)," pungkas pria itu.
Kepala Disdukcapil Jonizar, belum memberikan keterangan atas persoalan itu termasuk aturan yang mereka terapkan, karena saat bersamaan sedang tidak berada di tempat. Sementara seorang petugas Capil yang ditemui di bagian depan mengatakan bahwa itu sudah aturan yang harus ditaati warga. Sayangnya, wanita berjilbab, bertubuh tegap dan jangkung tersebut tidak bisa menjelaskan secara rinci ketika ditanya mengenai dasar dari penerapan aturan tersebut.
"Pokoknya kalau mau dilayani, pakai saja celana panjang dan sepatu, apa susahnya," ucap wanita itu dengan ketus kepada wartawan yang turut mendampingi Cipto. (hal/fn)