Kamis, 22 Oktober 2015|13:02:57 WIB
RADAR BISNIS - Konsep smart city tidak akan terwujud tanpa adanya aplikasi penunjang yang mumpuni. Aplikasi-aplikasi tersebut penting karena merupakan piranti yang membuat kinerja berbagai kegiatan perkotaan menjadi lebih efisien sehingga layak menyandang julukan kota pintar.
Katakanlah berupa aplikasi manjemen kesehatan atau sekadar aplikasi pencari tebengan berangkat kantor. Menggunakan aplikasi tersebut, warga kota bisa mendapatkan informasi soal layanan kesehatan, dokter yang bisa ditemui, dan lain hal yang terkait.
Sedangkan menggunakan aplikasi tebengan, pengguna bisa menemukan transportasi alternatif dan membantu mengurangi kemacetan. Misalnya, ketika ingin berangkat ke kantor cukup mengecek aplikasi untuk menemukan orang yang searah dan bersedia memberikan tumpangan.
Dengan demikian, pengguna tidak perlu membawa kendaraan sendiri. Jika semakin banyak yang melakukannya, tentu jumlah kendaraan yang beredar di jalan akan berkurang sehingga bisa menjadi solusi kemacetan.
Dua aplikasi itu hanya contoh saja, yang sebenarnya juga sudah tercakup dalam deretan aplikasi finalis The NextDev. Ini adalah ajang perlombaan yang diselenggarakan Telkomsel untuk menjaring berbagai aplikasi pendukung smart city.
Bicara soal lomba aplikasi tersebut, sebenarnya masih banyak aplikasi lain. Ketika lomba baru dibuka saja tercatat ada lebih dari 400 aplikasi yang mengusung konsep smart city.
Ajang The NextDev kini sudah mendapatkan 20 aplikasi finalis di enam sub tema yang disyaratkan. Nantinya, tiga tim terbaik akan mendapatkan hadiah berupa dukungan 5M, yaitu Market Access, Marketing Publicity, Mentoring, Management Tri dan Money. (kps/fn)