Sarang Burung Walet RI Tembus Pasar Tiongkok
foto: detik.com

Sarang Burung Walet RI Tembus Pasar Tiongkok

Jumat, 16 Oktober 2015|15:57:18 WIB




RADAR BISNIS - Badan Karantina Pertanian (BKP) Kementerian Pertanian pada Selasa (13/10/2015) mengunjungi perusahaan sarang walet berorientasi ekspor di Surabaya yaitu PT Surya Aviesta dalam rangka akselerasi ekspor.

Sarang burung walet RI made in Surabaya dari PT Surya Aviesta saat ini berhasil menembus pasar ekspor Tiongkok. Artinya, saat ini bertambah satu negara pangsa ekspor sarang burung walet menjadi 17 negara.

Ekspor sarang burung walet langsung ke Tiongkok yang telah berhasil dilakukan pada awal 2015 merupakan momen yang ditunggu sejak 5 tahun lalu.

Ekspor ini berawal dari pertemuan antara Menteri Perdagangan Indonesia dan Tiongkok pada Maret 2010. Pertemuan tersebut berlanjut dengan penandatanganan protokol tentang persyaratan higienitas, karantina dan pemeriksaan untuk importasi produk sarang burung walet dari Indonesia ke Tiongkok antara Kementerian Pertanian RI dan Menteri Administrasi Umum Pengawasal Mutu, Inspeksi dan Karantina Tiongkok di Beijing pada 24 April 2012.

Protokol tersebut mengatur importasi sarang burung walet ke Tiongkok bisa dilakukan apabila perusahaan telah memenuhi persyaratan higienitas dan diregistrasi oleh AQCIQ lebih lanjut melalui rekomendasi Badan Karantina Pertanian.

Sarang walet populer dipakai sebagai bahan makanan atau minuman. Tiongkok merupakan negara konsumen sarang walet terbesar.

Di negara ini, sarang walet biasa dikonsumsi saat Hari Raya Imlek. Harga satu kilogram sarang walet bisa mencapai Rp 15 juta.

Data Badan Karantina Pertanian menyebutkan, negara tujuan ekspor sarang walet antara lain Kanada, Hong Kong, Italia, Jepang, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat, Australia, Belgia, Makau, Belanda hingga Korea. Jumlah ekspor terbesar yaitu ke Hong Kong sebanyak 300,820 kg pada 2014. Diikuti Singapura 80,218 kg dan Vietnam 50,584 kg. Ekspor sarang walet pun terus naik setiap tahunnya.

"Dengan potensi produksi sarang burung walet Indonesia sebesar 400.000 kg/tahun maka potensi nilai ekspor sarang burung walet per tahun dapat mencapai US$ 1.000 atau setara Rp 4,8 triliun," kata Eddy Purnomo, Kepala Bagian Hukum dan Humas Badan Karantina Pertanian (BKP) Kementerian Pertanian dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Rabu (13/10/2015).

BKP Kementan bertugas menjamin keamanan produk sarang walet yang akan diekspor bebas dari Avian Influenza dan penyakit unggas lainnya serta memenuhi persyaratan sesuai protokol yang disepakati.

Ketua Asosiasi Peternak dan Pedagang Sarang Walet Indonesia (APPWSI) Boedhi Mranata mengungkapkan, para pengusaha akan memastikan produk yang dihasilkan telah melalui rangkaian uji standar keamanan pangan yang ditetapkan Tiongkok atau negara tujuan ekspor lainnya.

Ke depan, diharapkan volume ekspor dapat terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan industri sarang walet di Indonesia. (drk/drk/fn)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE