Sabtu, 10 Oktober 2015|13:28:30 WIB
JAKARTA (RRN) - Sudah sekitar sebulan lamanya, musibah kabut asap menghantui warga kawasan Sumatera dan Kalimantan hingga negara tetangga. Ilusionis, Demian Aditya menilai jika pemerintah terlalu lamban dalam menerima bantuan negara tetangga untuk menyelamatkan kesehatan rakyat Indonesia.
"Agak bodoh saja kan. Buat saya gini, seharusnya pas ditawari dari awal, pemerintah harusnya langsung menerima, bukannya ditolak. Toh sekarang ketika sudah memakan korban, baru pemerintah menerima bantuan dari negara asing," papar Demian saat ditemui di Patung Kuda, Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat 9 Oktober 2015.
Demian juga menyayangkan jika pemerintah tidak segera menanggulangi bencana yang sudah terjadi selama 18 tahun ini. "Seharusnya kabut asap bisa cepat ditindak saat titik api belum menyebar," papar suami Sarah Wijayanto ini.
Ia pun berharap agar komunikasi pemeritah daerah dan pusat bisa terus terjalin guna menanggulangi kabut asap. "Pemerintah harus cepat mengambil tindakan. Bukannya cuma kayak sekarang sibuknya apa. Sudah banyak masyarakat yang teriak, masa tidak dilihat oleh pemerintan. Yang pasti, jika hal ini kembali terjadi, cuma ada satu kata lah, cuma keledai yang mengulang kesalahannya dua kali," terangnya.
Sebelumnya diketahui jika Kementerian Luar Negeri menyatakan saat ini ada 5 negara yang akan membantu Indonesia yaitu Singapura, Malaysia, Tiongkok, Australia dan Rusia. Hingga saat ini baru Pemerintah Singapura dan Malaysia yang menyampaikan bentuk bantuan dan persiapan pengirimannya.
Berdasarkan rilis yang diterima dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 9 Oktober, Pemerintah Singapura akan mengirimkan satu helikopter Chinook beserta bumbi bucket yang mampu membawa air 5.000 liter pada Jumat pukul 15.00 Wib dari Singapore langsung menuju Palembang. Selanjutnya pada pukul 16.00 Wib, akan diberangkatkan satu pesawat Hercules C-130 berisi 42 personil pemadam kebakaran dari Badan Pertahanan Sipil Singapore (SCDF), crew dan peralatan.
Sedangkan Malaysia sedang menyiapkan pengiriman satu pesawat Bombardier CL415 water bombing dan satu pesawat Hercules C-130 yang mengangkut kru, peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, dan satu helikopter kecil untuk survei dan memandu pemboman air. Malaysia sudah kirim permohonan flight clearance kepada Kemenlu dan rencananya akan dikirim pada 9 dan 16 Oktober 2015. (mtvn)