Sabtu, 10 Oktober 2015|09:59:59 WIB
Suasana Pilkada Kuansing mulai memanas. Perusakan baliho atau APK mulai terjadi, seperti baliho pasangan Mursini-Halim oleh OTK.
TELUK KUANTAN (RRN) - Sejumlah baliho bergambar pasangan calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Cawabup) Kuansing, Mursini-Halim(MH) dirusak oleh oknum tak bertanggungjawab. Aksi perusakan baliho yang terjadi di beberapa titik ini semakin memanaskan suhu politik di Kuansing menjelang pelaksanaan Pemilukada 9 Desember 2015 mendatang.
Baliho yang dirusak itu merupakan baliho para calon yang dipasang resmi oleh KPUD Kuansing. Sebagian besar adalah yang terpasang dipinggir jalan. Perusakan di antaranya terjadi di Desa Sungai Alah, Kecamatan Hulu Kuantan. Selain itu perusakan juga terjadi di simpang empat lampu merah kelurahan Sei Jering, Kecamatan Kuantan Tengah. Ironis nya, baliho yang dirusak itu merupakan baliho resmi KPU yang dipasang dipagar rumah dinas Bupati Kuansing.
Kendatipun baliho tersebut beberapa hari ini sudah dirusak oleh Orang Tak Dikenal (OTK), namun belum juga ada tanda-tanda akan diganti oleh KPU sebagai penyedia alat peraga kampanye.
Sementara baliho yang dirusak itu merupakan baliho pasangan calon bupati dan wakil bupati, Mursini-Halim. Baliho tersebut tampak rusak dengan cara disobek.Salah satu warga Desa Sungai Alah, Yuris Adnan menyesalkan terjadinya aksi perusakan baliho salah satu pasangan calon ini. Kondisi ini justru akan membuat iklim di Kabupaten Kuansing telah kondusif menjadi terancam.
"Mestinya pasangan calon berikut pendukungnya bisa menahan diri. Bersainglah secara fair dan tidak melakukan aksi perusakan yang merugikan pasangan lain," harap Adnan.Warga lainya, Bram, juga menyayangkan perusakan tersebut. Bahkan dirinya merasa risih melihat baliho yang terpasang di pinggir jalan dalam kondisi sobek tersebut. Hal ini membuat pemandangan di pinggir jalan menjadi tidak enak dilihat. Apalagi selama ini baliho yang rusak tersebut juga tidak dibersihkan oleh sipemilik hajatan, KPU.
"Sebagai warga biasa, kami berharap pelaksanaan pemilukada nanti bisa berjalan aman dan lancar. Kepada pendukung jangan terlalu fanatik dan menghalalkan segala cara," harapnya.Dengan banyaknya baliho pasangan calon nomor urut 2 yang dirusak OTK mendapat tanggapan beragam dari para tokoh masyarakat, diantaranya, tokoh masyarakat Kenegerian Teluk Kuantan, Yusfar Salam. Kata Yusfar, perusakan baliho pasangan Mursini-Halim oleh OTK merupakan bentuk simpati yang sangat menginginkan Mursini-Halim memimpin Kuansing lima tahun mendatang.
"Itu pertanda kemenangan sudah dekat diambang pitu, sebab, mereka sudah tidak tahan lagi ingin menunggu hari pencoblosan yang ditetapkan oleh KPU, makanya dilampiaskan ke baliho tersebut, kita patut bersyukur dengan rasa simpati mereka," jelas simpatisan calon nomor 2 ini.
Tokoh muda Kenegerian Kari, Nerdi Wantomes menanggapi, perusakan baliho tersebut merupakan cerminan politik yang kurang santun. "Saya mengharapkan semua kandidat saling menghargai, cerminkan politik santun dalam berdemokrasi," tutur Mantan Sekjen Golkar Kuansing kubu Agung Laksono ini mengharapkan.
Nerdi juga mengharapkan, kepada semua ketua tim pemenang semua kandidat memberikan pandangan pandangan yang membangun. "Supaya tidak terjadi perpecahan dan permusuhan di kabupaten yang kita cintai ini," cetusnya.
"Bangaimanpun masyarakat kita yang akan jadi korban, jika terjadi perselisihan atau permusuhan," terangnya.
Sementara itu, fungsionaris PDIP Kuansing, Zubirman, mengharapkan kepada pendukung simpatisan dan pendukung calon nomor urut 2, agar tetap solid dalam barisan perubahan dan terus berjuang melakukan gerilya politik dari pintu ke pintu. "Menyampaikan pesan perubahan," ujar Zubirman menganjurkan. (rtc)