OP, 1.680 Elpiji 3 Kg Laris Manis

OP, 1.680 Elpiji 3 Kg Laris Manis

Jumat, 09 Oktober 2015|10:54:02 WIB




BUNGARAYA (RRN) - Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi terkejut. Saat mengetahui warga Kecamatan Bungaraya kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 Kg di pasaran. Laporan warga itu langsung dicek kebenarannya. Rupanya pemakai gas elpiji ini terjadi perubahan di tingkat pengguna. Yang semula dperuntukkan bagi waraga miskin, tapi pada kenyataanya di lapangan digunakan oleh orang mampu. Ia pun bergegas menginstruksikan Disperindag agar kesulitan warga untuk dapatkan gas tak terjadi lagi. ‘’Jangan sampai Bungaraya dan kecamatan lainnya langka gas,’’ kata Syamsuar.


Mendapat perintah itu, Kadispeindag Siak Drs H Wan Bukhori MSi menyurati PT Pertamina atas usulan Camat Bungaraya untuk melakukan Operasi Pasar (OP) gas elpiji 3 Kg. OP ini solusi bagi warga agar tak kesulitan mendapatkan gas.


Sebelumnya, dari hasil rapat koordinasi bersama Pertamina, Pempov Riau, para agen terhadap persoalan gas elpiji ini telah ditemukan solusi terhadap kelangkaan gas dengan lakukan operasi pasar. Sehari, setelah rapat, pengajuan OP gas langsung disetujui. ‘’Kami lakukan OP di Kecamatan Bungaraya, untuk tiga kampung, Jati Baru, Tuah Indrapura dan Dayang Suri,’’ ujar Wan Bukhori, didampngi Kabid Perdagangan Hendra.


Dalam OP itu, tiga truk pembawa gas elpiji diperuntukkan pada masing-masing kampung. Satu truk berisikan 560 tabung gas, dan total keseluruhannya menjadi 1.680 tabung. OP ini mendapat antusias bagi warga. Dalam sekejap, gas tabung melon itu habis yang dijual dengan harga Rp17 ribu per tabung. Sebelumnya, di Kecamatan Sabakauh juga dilakukan OP ini, untuk atasi kesulitan warga. Warga tak perlu panik terhadap kesulitan dan kelangkaan gas ini.


Kesulitan warga untuk mendapatkan gas elpiji ini, ke depan tak terjadi lagi. Karena Pemkab bersama Pertamina telah merumuskan langkah-langkah antisipasi dan juga solusi terhadap kelangkaan ini. ‘’Pokoknya ada kelangkaan yang menyeluruh di kecamatan, kami lakukan OP,’’ kata Wan Bukhori.


Kabid Perdagangan Disperindagkop Hendra menambahkan, dalam OP yang dilakukan, pihaknya melakukan dengan selektif. Artinya warga membeli gas itu membawa dan menunjukkan identitas diri berupa KTP dan KK. Ini dilakukan agar gas elpiji ini benar-benar diperuntukan warga tempatan. OP in membantu warga dan dilakukan saat insiden saja. Sekiranya nanti gas warga habis, tentu ada pihak agen yang menjualnya karena sudah rutinitas. Lagi pula OP ini tak mengurangi kuota yang diberikan. (hum)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE