Rabu, 07 Oktober 2015|11:27:38 WIB
PEKANBARU (RRN) - Kabut asap yang melanda Kota Pekanbaru dalam beberapa bulan belakangan membuat aktifitas di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II sering terganggu bahkan lumpuh. Tak hanya pihak maskapai yang dirugikan karena harus mengembalikan tiket yang sudah terlanjur dibeli penumpang, operator Bandara SSK II yakni PT Angkasa Pura II juga merugi milayaran rupiah selama kabut asap ini.
Kepala Divisi Pelayanan Operasional Bandara SSK II Pekanbaru, Hasturman Yunus, kepada awak media mengatakan, selama peristiwa kabut asap memang aktifitas Bandara terpadat kedua di Sumatera ini terganggu. Akibatnya, ratusan jadwal penerbangan dari ataupun ke Pekanbaru dibatalkan. Pembatalan penerbangan inilah yang membuat pihak angkasa pura II kehilangan potensial pendapatannya atau potential loss yang mencapai Rp4 milyar selama September. "Selama September angkasa pura merugi akibat potential loss yang mencapai Rp4 milyar, rugi dalam artian kehilangan pendapatan ya," ujarnya,Selasa (6/10/2015)
Angka Rp4 Milyar tersebut katanya, baru dihitung dari kerugian akibat Pelayanan Jasa Pendapatan Penempatan ataupun penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) dan Pelayanan Garbarata (Aviobridge). Belum termasuk Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) yang didalamnya terdapat layanan Baggage Handling System (BHS) dan Airport Tax yang hilang selama kabut asap.
"Airport tax sekarang include kedalam tiket, sementara penerbangan yang batal sebagian besar tiket penumpang dipulangkan. Jadi kita gak dapat apa-apa," tandasnya.
Dalam sehari katanya, biasanya jumlah penumpang baik keberangkatan maupun kedatangan di Bandara SSK II berkisar 7000-8000 penumpang. "Sehari biasanya (penumpang,red) bisa mencapai 8 ribuan. Itu baru perhari, hitung saja berapa banyak penerbangan yang batal," cetusnya.
Disisi lain katanya, Angkasa Pura juga dirugikan akibat biaya operasional yang harus ditanggung, meskipun aktifitas penerbangan nihil. "Kerugian lain yang belum kita hitung itu biaya operasional kita, seperti listrik dan air. Karena walau bagaimanapun AC dan Lampu harus tetap menyala, petugas tetap bekerja, air tetap dipakai. Tapi itu tidak masalah lah, karena itu bagian dari pelayanan kita," cetusnya. (teu/hrc)