Rabu, 07 Oktober 2015|11:26:14 WIB
PEKANBARU (RRN) - Informasi dan Humas (Inmas) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Riau membenarkan kabar meninggalnya Muhammad Iqbal Hali (31) warga Kota Pekanbaru sekaligus pegawai di Kantor Kemenag Riau yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman.
Hal ini diakui Vera yang menjabat sebagai Penyusunan Siaran Pemberitaan Inmas Kemenag Riau Selasa (6/10/2015). "Almarhum adalah pegawai disini, kita sudah dengar informasi itu dan kita sangat kaget sekali dengar kabar tersebut. Almarhum sudah cukup lama bekerja disini dari tahun 2005 lalu," ujarnya.
Vera menjelaskan Senin (5/10/2015) kemaren Almarhum masih masuk kerja dan terlihat sehat. "Tapi dari informasi yang saya dengar dari teman-temannya sekitar pukul 10.00 WIB Almarhum izin pulang karena sakit pinggang dan sesampai di rumah almarhum tambah sakit dan sekitar pukul WIB kondisinya makin memburuk," ujarnya.
Lanjutnya, menurut penuturan tetangga yang datang menjenguk, saat masih di rumahnya Almarhum sudah tiada, namun untuk memastikannya pihak keluraga tetap membawa almarhum ke RS Awal Bros untuk meminta keterangan lebih lanjut. "Pihak rumah sakit menyatakan kalau Muhhammad Iqbal memang sudah tiada dan berdasarkan keterangan rumah sakit yang saya dengar dari teman-teman, Almarhum wafat karena mengidap penyakit asma dan yang saya dengar juga dari pihak keluarga juga seperti itu. Jika dikaitkan dengan kabut asap sekarang ini mugkin hanya pemicu saja, karena penderita asma memang tidak bisa kena asap, kena debu juga nggak bisa," jelasnya.
Sementara itu Zulkifli, rekan kerja Almarhum saat ditemui mengaku kaget bahkan tidak percaya kalau temannya Muhammad Iqbal Hali sudah wafat. "Saya kenal Almarhum sudah lama kali, orangnya baik, nggak terlalu banyak ngomong, tapi kalau diajak cerita tetap enak aja;. Senin kemarin aja masih masuk dan masih ketemu nggak nyangka aja kalau Almarhum pergi secepat ini," ungkapnya.
Data Dinas Kesehatan Riau menyebutkan bahwa warga Riau yang sakit karena terpapar asap sejak 29 Juni-5 Oktober sebanyak 57.536 prang. Dari jumlah itu, penderita ISPA sebanyak 47.836 orang, Pnuemonia sebanyak 847 orang, asma sebanyak 2.213 orang, mata sebanyak 2.880 orang dan kulit sebanyak 3.760 orang. (teu/hrc)