Selasa, 06 Oktober 2015|14:13:54 WIB
GEMA (RRN) - Minimnya infrastruktur di delapan desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu membuat warga di delapan desa minta porsi anggaran dana desa (ADD) yang lebih besar. Minimal setiap desa bisa mendapatkan bantuan ADD sebesar Rp 200 juta pertahun.
Demikian diungkapkan Camat Kampar Kiri Hulu, Nuzum Ashal dalam pertemuan dengan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kampar Rahmat Jevary Juniardo yang juga ketua DPD KNPI Kampar akhir pekan kemarin di Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu.
"Yang paling parah itu infrastruktur di delapan desa. Pada safari Ramadhan lalu kami telah sampaikan permintaaan tambahan ADD ini. Belum putus dengan Pak Basrun (Kepala BPMPD red), tapi dengan Pak Jefry sudah dibicarakan," ungkap Nuzum.
Dengan anggaran minimal Rp 200 juta ini bisa dipergunakan untuk peningkatan infrastruktur di desa-desa yang masih tergolong terisolir tersebut.
"Sementara 16 desa lainnya di Kampar Kiri Hulu kami terus berupaya meningkatkan pembangunannya, bukannya mengecilkan 16 desa lainnya," ulas Nuzum.
Dengan adanya peningkatan infrastruktur desa ini akan meringankan beban masyarakat di delapan desa. Seperti diketahui kata Nuzum, delapan desa ini sampai saat ini belum ada badan jalan sebab kawasan ini tidak bisa dibangun badan jalan karena masuk dalam kawasan hutan lindung.
Akibatnya sampai saat ini masyarakat masih mengandalkan sampan dan sampan bermesin yang disebut jonson oleh masyarakat setempat sebagai alat transportasi.
Delapan desa ini adalah Batu Songgan, Tanjung Beringin, Gajah Bertalut, Aur Kuning, Terusan, Subayang Jaya, Pangkalan Serai dan Muara Bio.
Menanggapi hal itu Rahmat Jevary Juniardo mengatakan siap memperjuangkan aspirasi masyarakat Kampar Kiri Hulu. Ardo, begitu ia akrab disapa minta kepala desa jangan bosan menyampaikan aspirasi kepada Pemkab Kampar.
Sementara itu anggota DPRD Kampar Syarifuddin mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan masyarakat dari beberapa desa yang ada di sepanjang aliran Sungai Subayang ini agar pemerintah bisa memberikan izin penggunaan hutan untuk pembangunan jalan. Menurut pria yang akrab disapa Arif Subayang ini, masyarakat berharap ada suatu regulasi khusus agar desa-desa ini tidak terisolir lagi.(pit/fn)