Selasa, 06 Oktober 2015|13:33:29 WIB
BANGKINANG (RRN) - Sebanyak 98 ribu siswa madrasah dan pondok pesantren di Kabupaten Kampar terpaksa tidak mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) sesuai jadwal yang ditentukan. Ujian diundur karena kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin pekat.
"Seharusnya ujian dilaksanakan 28 September lalu tapi karena kabut asap terpaksa diundur," ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kampar yang juga menjabat Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Muhammad Ali SAg MSy di Bangkinang.
Ali mengtakan, kabut asap sudah mengacam dua pendidikan, tidak hanya di Kampar tapi juga kabupaten/kota lain di Riau. "Ini sudah sangat merugikan masyarakat," ucapnya.
Ali menjelaskan, siswa yang berada di bawah naungan Kementerian Agama Kampar berjumlah 98.306 orang.
Mereka terdiri dari 19.745 orang siswa madrasah, 10.303 orang siswa pondok pesantren, 40.365 siswa PPTA dan 27.893 orang siswa Taman Pendidikan Quran (TPQ).
"Siswa tersebut tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar secara optimal. Meski tidak ada kebijakan Kemenag Kampar meliburkan sekolah tapi jika ada kabut asap meliburkan siswa dimaklumi," tutur Ali.
Ali berharap pemerintah pusat lebih serius dan fokus menyelesaikan persoalan kabut asap ini. "Kabut asap memaksa sekolah mengundurkan mengundurkan pelaksanaan ujian tengah semester yang harusnya sudah kita laksanakan," pungkas Ali.(hal/fn)