Senin, 05 Oktober 2015|09:56:03 WIB
PEKANBARU (RRN) - Sejumlah pejabat di Provinsi Riau, kembali disibukkan dengan rencana kedatangan Presiden Joko Widodo ke bumi lancang kuning, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pun segera memanggil tim Satgas Karhutla dan kepala dinas terkait, untuk melaksanakan rapat mendadak di kediamannya.
Rapat dadakan yang diadakan di kediaman Plt Gubri Jalan Sisingamangaraja Pekanbaru, merupakan rapat persiapan kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Provinsi Riau.
Setelah beberapa kali gagal datang dan membuat repot para pejabat Riau, Jokowi kembali membuat pernyataan akan berkunjung ke bumi lancang kuning pada hari Kamis (8/10/2015) mendatang.
Tampak hadir dalam rapat tersebut Danrem O31 WB Brigjen TNI Nurendi beserta jajarannya, Kadiskes Andra Ajafril, dan jajaran petugas tim kesehatan lainya. Dalam rapat tersebut membahas agenda penyambutan orang nomor satu di Indonesia, seperti penyiapan tempat serta persiapan seluruh kegiatan Presiden selama berada di Provinsi Riau. "Mudah-mudahan nantinya bapak Presiden tahu bagaimana permasalahan kabut asap yang di alami oleh masyarakat Riau saat ini, sehingga masyarakat tahu bahwa Pemerintah benar-benar peduli kepada rakyatnya, dan mudah-mudahan kali ini tidak gagal lagi," ujar Plt Gubri.
Rencana kedatangan Presiden Jokowi ke Provinsi Riau, juga diharapkan agar pemerintah pusat segera melakukan tindakan nyata terhadap bencana kabut asap, yang sampai saat ini masih melanda sejumlah kota di Riau. Kabupaten Pelalawan, Rokan Hulu (Rohul) dan Siak, akan menjadi tujuan utama sang Presiden dalam lawatanya ke Riau nanti, "Selain tiga kabupaten, Presiden juga kalau memungkinkan akan ke Kabupaten Indragiri Hilir, beliau akan ikut langsung ke lokasi kebakaran hutan dan lahan yang telah terjadi di Provinsi Riau dan melihat langsung kinerja Satgas BNPB, sudah sejauh mana penanganan (Karlahut) yang dilakukan selama ini," tambah plt.
Andi Rachman juga berharap agar kedepanya nanti, pemerintah pusat cepat tanggap terhadap kondisi masyarakat Riau, yang mengalami bencana kabut asap. "Bantuan pemerintah pusat untuk masyarakat Riau ini sangat kita harapkan, agar bencana ini cepat selesai, dan Riau benar-benar terbebas dari kabut asap," pungkasnya.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, mengaku bahwa asap yang melanda Riau hampir dipastikan berasal dari provinsi tetangga, yakni Sumatera Selatan dan Jambi. Hal ini dikuatkan dengan minimnya titik panas yang terpantau satelit di Riau dalam kurun beberapa hari ini. "Kita tidak ada titik api, fokus saat ini menangani korban akibat kabut asap," kata Andi Rachman, sapaan akrabnya.
Karena setiap hari, korban akibat kabut asap terus bertambah dengan total mencapai ribuan. Saat ini, korban sudah melampaui 50 ribu jiwa. Meski begitu, dirinya mengaku Tim Satgas Penanggulangan Karhutla dan Asap di Riau tetap bergerak. "Tim tetap pada jalurnya, jika ada titik api langsung bergerak," tegas Andi.
Terkait penanganan kesehatan bagi masyarakat korban asap sebut Andi, pihaknya telah mempersiapkan tenaga medis. Termasuk alat-alat kesehatan penanganan korban asap, pihaknya juga berharap adanya bantuan dari pusat. "Bantuan yang kita harapkan seperti, masker, oksigen, obat-obatan. Kemudian, pasukan sudah ada di Pekanbaru, heli juga ada," papar Andi. (teu/grc/rtc)